Uji Forensik: Yasser Arafat Kemungkinan Besar Diracun

KBR68H, Washington - Beberapa uji forensik terhadap contoh-contoh yang diambil dari jenazah mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat menunjukkan tingginya tingkat bahan radioaktif polonium yang tidak disangka-sangka. Hal itu diungkapkan janda Arafat dan laporan-laporan media.

Laporan setebal 108 halaman oleh pakar-pakar Swiss di Universitas Lausanne – yang diperoleh oleh Al Jazeera dan ditunjukkan kepada media-media lain – mendapati tingginya tingkat polonium yang tidak wajar di tulang rusuk dan panggul Arafat serta di tanah yang dicemari oleh bahan-bahan kimia itu.

Janda Arafat – Suha – hari Rabu mengatakan kepada kantor berita Reuters, “kejahatan sesungguhnya” telah terungkap.  Ia menambahkan kematian Arafat tahun 2004 adalah “pembunuhan politik”.

Komisi Palestina yang menyelidiki bagaimana mendiang pemimpin itu meninggal mengatakan pihaknya menerima hasil uji forensik itu dari beberapa laboratorium di Swiss dan Rusia.

Kedua laboratorium itu dan laboratorium ketiga di Perancis, mengambil contoh-contoh dari jenazah Arafat November 2012 setelah makamnya digali kembali untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Komisi itu mengatakan kedua laboratorium di Swiss dan Rusia telah menyerahkan hasil tersebut beberapa hari lalu. Namun, para pakar akan mempelajarinya terlebih dahulu sebelum menyampaikan informasi itu kepada publik.

Yasser Arafat meninggal di Perancis tidak lama setelah mengidap penyakit misterius. Pejabat-pejabat Perancis tahun lalu memerintahkan penyelidikan setelah elemen radioaktif mematikan “polonium” ditemukan di pakaian Arafat yang diserahkan oleh jandanya – Suha.

Sebelumnya ada spekulasi di dunia Arab bahwa Israel telah meracun Arafat tetapi Israel menyangkal tuduhan-tuduhan itu. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi