KBR68H- Penasihat Senior Partai Liberal, Mark Textor, meminta maaf atas pernyataan menghina Indonesia yang diposting di Twitter kemarin. Komentar menghina itu ditulis Textor lewat akun Twitternya saat hubungan antara kedua negara jatuh ke titik terendah setelah terbongkarnya skandal penyadapan.
"Australia dituntut minta maaf oleh pria yang tampak seperti bintang porno Filipina tahun 1970an,"demikian Textor lewat akun Twitter-nya.
"Permintaan maaf kepada teman-teman Indonesia saya. Twitter memang bukan tempat bagi diplomasi,"demikian kicauan Textor.
Meskipun meminta maaf atas hinaan tersebut, Textor membantah spekulasi bahwa kalimatnya mengacu pada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.
"Saya tidak menunjuk kepada orang tertentu tetapi jika Anda ingin membayangkan seseorang, itu bukan masalah bagi saya,"kata dia dalam wawancara dengan ABC .
Permintaan maaf yang dilontarkan Textor juga dilakukan lewat akun resminya.
Tidak hanya menghina Menlu Indonesia, Penasehat Partai Liberal itu juga menyindir Presiden SBY yang menyampaikan sikapnya atas skandal penyadapan Australia melalui twitter. Dia juga menyinggung kasus pengeboman di Bali dengan menyatakan tidak ada warga Indonesia yang di bom di Australia. Textor memposting komentar dengan foto pelaku bom Bali .
Menanggapi komentar Textor, bekas Perdana Menteri Australia Malcolm Fraser menuntut agar Textor segera dipecat.Sementara, Juru bicara Partai Buruh, Tanya Plibersek, meminta agar Perdana Menteri Australia Abbott dan staf pemerintahannya menjauhkan diri dari Textor.
Sebelumnya, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah Indonesia menghentikan kerjasama dengan Australia sebagai balasan atas penyadapan yang dilakukan negeri kangguru. Indonesia menarik duta besarnya dari Canberra awal pekan ini atas skandal itu dan Yudhoyono secara terbuka mengecam Abbott. (ABC)
Baca juga: Politisi Australia: Menlu Indonesia Mirip Bintang Porno