KBR68H- Salah satu pejabat paling senior India telah dipaksa untuk meminta maaf dan mundur dari jabatannya setelah mengeluarkan komentar tentang perkosaan yang memicu kemarahan publik.
Ranjit Sinha, yang memimpin Biro Pusat Investigasi (CBI) di India, membuat pernyataan dalam konferensi pers tentang taruhan di dunia olahraga dan kebutuhan untuk melegalkan perjudian.
"Apakah kita bisa menegakkan hukum? Sangat mudah untuk mengatakan bahwa jika Anda tidak dapat menegakkan itu, itu seperti mengatakan jika Anda tidak bisa mencegah perkosaan, maka Anda bisa menikmatinya,"kata Sinha.
Pernyataan Sinha tersebut langsung memicu kemarahan parfa korban dan aktivis, serta oposisi yang meremehkan masalah perkosaan dan menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan CBI untuk menyelidiki kasus-kasus serangan seksual dengan serius .
Kavita Krishnan, seorang aktivis dari Asosiasi All India Progressive Perempuan, menyerukan Sinha mundur dari jabatannya.
"Bagaimana dia bisa tetap menjadi kepala Biro Pusat Investigasi India,"kata dia.
Sementara itu, Partai Komunis India, Brinda Karat mengutuk komentar Sinha yang menghina perempuan.
"Ini memuakkan bahwa seorang pria yang bertanggung jawab atas beberapa penyelidikan pemerkosaan harus menggunakan analogi seperti itu. Dia harus dituntut karena merendahkan dan menghina perempuan," kata Brinda.
Sinha telah meminta maaf dan bersikeras komentarnya diambil di luar konteks dan disalahartikan.
"Saya menyesal. Saya memberikan pendapat bahwa taruhan harus disahkan dan bahwa jika hukum tidak bisa ditegakkan, itu tidak berarti bahwa hukum tidak boleh dilakukan. Saya tegaskan dengan mendalam saya menganggap dan menghormati perempuan dan komitmen saya untuk isu-isu gender,"tegas dia.
India sedang berjuang dengan gelombang kekerasan terhadap perempuan yang telah mendorong perdebatan luas tentang sikap sosial dan rusaknya citra negara itu. Pada Desember tahun lalu , seorang mahasiswa 23 tahun meninggal karena luka yang diderita selama pemerkosaan oleh enam orang setelah dia naik bus. Kasus ini menyebabkan kemarahan nasional dan memaksa pemerintah untuk mengubah hukum pemerkosaan serta membentuk pengadilan jalur cepat untuk kasus-kasus perkosaan.
Undang-undang baru diperkenalkan setelah serangan dan kejahatan seksual. Selain itu, hukuman mati juga diberlakukan bagi pelanggar berulang atau serangan pemerkosaan yang menyebabkan kematian korban.
Ada lebih dari 24.000 pemerkosaan dilaporkan di India pada 2011 , namun aktivis mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.(theguardian)
Pejabat Polisi India: Jika Anda Tak Bisa Mencegah Perkosaan, Sebaiknya Dinikmati Saja
KBR68H- Salah satu pejabat paling senior India telah dipaksa untuk meminta maaf dan mundur dari jabatannya setelah mengeluarkan komentar tentang perkosaan yang memicu kemarahan publik.

INTERNASIONAL
Kamis, 14 Nov 2013 17:35 WIB


perkosaan, india, ranjir sinha
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai