Bagikan:

Kura-kura Galapagos Hidup Lagi

Salah satu contoh hasil penelitian pengembangan kura-kura raksasa Galapagos yang punah 150 tahun lalu kini hidup lagi. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Current Biology yang diterbitkan Cell Press Publication, menyebut sel biologi hasil pengem

INTERNASIONAL

Rabu, 21 Nov 2012 08:21 WIB

'Pengembangan ini untuk pengetahuan kita. Ini adalah laporan pertama penemuan kembali spesies dengan cara pelacakan jejak-jejak genetik yang tersisa , kata Ryan Garrick dari Universitas Yale. Temuan ini sekaligus memunculkan kehidupan baru dalam prospek konservasi untuk anggota dari kelompok kura-kura ini.

Kura-kura Galpagos terkenal karena pengaruh teori Charles Darwin yang menyangkut tentang evolusi melalui seleksi alam. Namun jenis ini memang sangat mengesankan dalam kehidupannya sendiri. Seperti cirinya yang memiliki berat hampir 900 pon, panjangnya hingga hampir enam kaki, dan hidup selama lebih dari 100 tahun di alam liar. Saat ini, beberapa dari sisa jenis ini yaitu 13 spesies dianggap sangat terancam.

Jenis yang dikembangkan oleh peneliti adalah kura-kura raksasa dengan nama Elephantopus yang awalnya ditemukan hanya di pulau Floreana, di mana mereka dianggap punah setelah Darwin melakukan perjalanan ke Kepulauan Galpagos pada 1835. Namun, gen dari spesies punah ini dapat hidup di genom individu keturunan campuran. Para peneliti Universitas Yale sebelumnya telah mendeteksi jejak pertama Elephantopus dalam sebelas individu berbeda di di sebuah gunung berapi aktif di Pulau Isabela.

Sebelumnya, menerut Garrick penelitian itu terinspirasi dengan kondisi kuar-kura yang penyebarannya jarang dari satu tempat ke tempat lain kecuali dibawa oleh para pelaut. Di Pulau Isabela terdapat populasi besar yang jumlahnya diperkirakan 7.000 ekor yang kebanyakan jenis Becki. Namun jenis Elephantopus tidak ditemukan.

Perbandingan kura-kura hidup dan spesimen di museum menunjukkan bahwa genom 84 adalah individu baru yang berdasar dari perkawinan campuran jenis Elephantopus. Hasil penelitian itu merupakan hasil yang tak disangka-sangka oleh peneliti, kata Garrick.

Bahkan jika jenis Elephantopus pernah ditemukan, keturunannya langsung dapat dibuktikan lewat konservasi kura-kura raksasa itu.'Hibridisasi dianggap sebagian besar merugikan untuk konservasi keanekaragaman hayati. Dalam kasus ini, hibrida dapat memberikan kesempatan untuk resusitasi spesies yang punah melalui usaha intensif sehingga bisa dikembangbiakan.

 

sumber: eurekalert.org

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending