Meski dianggap kurang futuristik namun Google mengembangkan pendinginan pusat data dengan air laut cukup menarik. Dan rencana ini sedang diuji dalam tahun ini.
Laporan dari Earth2Tech menyebut, Google akan memulai pengujian pendinginan pusat datanya dengan menggunakan air laut di Finlandia mulai musim gugur. Pusat data itu ditempatkan di sebuah pabrik kertas tua, yang memilki terowongan yang menggunakan air laut untuk pendinginan peralatannya.
Karena pusat data masih dalam tahap pengujian, Google belum menerima PUE (semacam sistem penilaian untuk pusat data). PUE mengeluarkan semacam data, jika industry mendekati angka 1, berarti sistem penyimpanan datanya terbaik. Rata-rata industri yang masuk dalam PUE, dalam kategori tahap 2. Namun Google kini telah melampaui proyek-proyek pusat data sebelumnya dan melampaui kategori yang diharapkan.
Dalam laporan Earth2Tech juga menyebut, sebuah unit perpindahan panas menjadi jantung dari sistem pendingin, dan dengan menggunakan pompa, air laut dipindahkan menuju pendinginan pusat data, setelah itu dipompa kembali ke laut. Google menginginkan air yang dipompa kembali ke laut, suhunya tidak berubah sehingga tidak merusak ekosistem.
Google juga membuat pemodelan termal ekstensif untuk mempelajari pasang surut air laut, kehidupan tanaman, untuk jangka waktu 30 tahun di daerah pesisir. Hasil dari data itu akan membantu menentukan dimana air harus masuk dan keluar dari sistem pendingin pusat data serta mengetahui dampak lingkungannya.
Saat ini semakin banyak perusahaan IT mencari solusi bagaimana mereka dapat membuat pusat data yang lebih efisien energi. Bahkan, Microsoft, IBM dan Yahoo melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengurangi listrik yang dibutuhkan untuk menjaga server mereka. Facebook bahkan menciptakan proyek untuk menjaga efisiensi energi sebagai prioritas utama bagi pusat data di masa depan.
Apa yang dilakukan Google memang bukan penemuan baru tetapi perusahaan ini menjadi perusahaan IT pertama yang menggunakan teknologi untuk sistem pendingin untuk pemeliharaan pusat data mereka.
Sumber: treehugger.com