Tapi dari bendungan itu juga bisa diketahui penyebab terjadinya degradasi lingkungan, termasuk rusaknya habitat yang penting sehingga mengganggu kehidupan sekitarnya. Bendungan apakah sebagai wadah konservasi dan menghasilkan energi listrik masih menjadi perdebatan yang seru, bahkan menjadi salah satu topik yang akan diangkat pada pertemuan delegasi perubahan iklim (Conference of Parties COP) ke 17 di kota Durban, Afrika Selatan.
Dampak jangka panjang dari bendungan akan sulit untuk divisualisasikan, ketika bendungan itu rusak terhadap perilaku manusianya dan perubahan perubahan iklim. Perubahan iklim yang dimaksud adalah seperti cuaca yang sulit diprediksi, mencairnya sedan dan kekeringan. Apakah hal itu mempengaruhi bendungan? Apakah kita bisa menganalisanya dan sebagainya? Untuk membantu hal itu Google Earth meluncurkan teknologinya sehingga bisa memahami dengan lebih baik.
Zachary Hurwitz dari International Rivers menulis di Google Lat Long blog, Dalam Google Earth tur membawa Anda dalam perjalanan ke dunia khususnya gambar titik-titik bendungan besar mempengaruhi bagi masyarakat sekitarnya, kondisi sungai yang berhubungan dengan bendungan itu termasuk iklim yang mempengaruhi bendungan itu. Anda dapat mempelajari tentang topik-topik seperti reservoir emisi, dam bagi keselamatan, dan adaptasi saat mengunjungi studi kasus yang nyata di Afrika, Himalaya dan Amazon. Dalam tampilan itu juga dilengkapi animasi, yang menunjukkan bagaimana waktu pencairan gletser di Himalaya dan dampaknya yang dapat mengakibatkan risiko banjir dan keselamatan bagi masyarakat yang hidup hilir bendungan. Atau dalam tur itu, Anda juga bisa melihat salah satu bendungan terkotor di Brazil yaitu bendungan Tucuru dalam bentuk 3D. Juga diperlihatkan bagaimana proses pembusukan bahan organik yang menciptakan gas metana berupa gelembung sehingga memancarkan gas rumah kaca di daerah tropis.
Videonya dapat dilihat pada www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=A8JtoednlbY
sumber : treehugger.com