KBR68H- Gara-gara bertemu tunangannya sebelum pernikahan, gadis asal Yaman berusia 15 tahun dibakar ayahnya. Calon pengantin tersebut dianggap melanggar kehormatan keluarga. Jaksa setempat menuntut sang ayah yang menjadi tersangka utama atas kematian putrinya yang terjadi di desa Shabaa, Taez, Yaman.
Pembunuhan anak perempuan, istri atau saudara atas kasus yang dianggap melanggar kehomatan keluarga kerap terjadi di Yaman, meskipun ada tekanan dari PBB dan pengawas hak asasi manusia agar pemerintah melindungi perempuan. Namun, loyalitas kesukuan marak di negara miskin tersebut dan sering lebih diutamakan daripada aturan tertulis pemerintah.
Praktik yang juga masih dilestarikan di Yaman, adalah menikahi gadis. Budaya ini telah menarik perhatian kelompok hak asasi internasional yang berusaha menekan pemerintah untuk melarang pernikahan anak. Kemiskinan menjadi penyebab suburnya praktik ini, karena keluarga miskin kerap diiming-imingi mas kawin ratusan dolar jika menyerahkan anak perempuan mereka. Selain itu faktor adat juga berpengaruh, karena adanya keyakinan pengantin muda dapat membentuk istri yang patuh, melahirkan lebih banyak anak dan dijauhkan dari godaan.
Lebih dari seperempat perempuan Yaman menikah sebelum usia 15, menurut laporan tahun 2010 oleh Departemen Sosial. (Al-Arabiya)
Temui Tunangannya Sebelum Menikah, Gadis Yaman Dibakar
KBR68H- Gara-gara bertemu tunangannya sebelum pernikahan, gadis asal Yaman berusia 15 tahun dibakar ayahnya. Calon pengantin tersebut dianggap melanggar kehormatan keluarga. Jaksa setempat menuntut sang ayah yang menjadi tersangka utama atas kematian putr

INTERNASIONAL
Rabu, 23 Okt 2013 09:22 WIB


Yaman, pernikahan, dibakar
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai