KBR68H - Sejumlah rudal, bom, dan peralatan pencampur bahan kimia milik Suriah mulai dihancurkan sebagai tindaklanjut kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat mengenai senjata kimia milik Suriah. Operasi itu dilakukan Minggu (6/10), oleh pasukan Suriah di bawah pengawasan ahli senjata kimia.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC) mengatakan, pasukan Suriah mulai menghancurkan rudal-rudal mereka serta bom udara. Bahkan saat operasi itu dilakukan, OPWC menemukan seribu ton gas saraf sarin dan senjata terlarang lainnya.
Sementara itu Presiden Bashar al-Assad mengatakan, jika pihaknya sudah memberikan informasi yang rinci mengenai stok senjata kimianya. Namun begitu, ia tetap mengelak jika pasukannya menyerang ratusan warga sipil di dekat Kota Damaskus pada 21 Agustus lalu. Di mana serangan itu berdampak pada ancaman AS dan berakhir pada resolusi PBB agar menyerahkan persenjataannya.
Di sisi lain, Sekjen PBB Ban Ki-moon diperkirakan bakal mengirim laporan kepada Dewan Keamanan PBB terkait operasi pelucutan senjata kimia Suriah. Sementara itu di Damaskus, rentetan mortir menghantam sebuah wilayah yang ditinggali umat Kristiani dan menewaskan delapan orang. (AFP/CNA)
Editor: Antonius Eko