Bagikan:

Negara-negara Arab Tak Akan Berikan Visa kepada Kaum Homoseksual

KBR68H

INTERNASIONAL

Kamis, 10 Okt 2013 09:13 WIB

Author

Doddy Rosadi

Negara-negara Arab Tak Akan Berikan Visa kepada Kaum Homoseksual

tes klinis, homoseksual, visa, negara arab

KBR68H – Negara-negara Arab berencana untuk menerapkan aturan yang akan mengidentifikasi kaum homoseksual dan transgender melalui tes klinis. Hasil tes klinis itu akan dimasukkan dalam persyaratan untuk mengajukan permohonan visa. Apabila hasil tes klinis menunjukkan sesorang sebagai homoseksual atau transender, mereka tidak akan diizinkan untuk masuk Negara-negara Arab.

Kuwait merupakan salah satu negara Arab yang akan menerapkan aturan tersebut. Pejabat Departemen Kesehatan Kuwait, Dr Yousuf Mendakar mengatakan, homoseksual dan transgender bisa dideteksi melalui sejumlah tes klinis dalam rangkaian tes kesehatan untuk permohonan visa.

“Mereka yang terbukti homoseksual atau transgender akan diberi cap unfit dalam laporan hasil tes kesehatan,”kata Mendakar.

Cap unfit atau tidak sehat biasanya diberikan kepada pemohon visa yang tidak lolos kesehatan.  Dengan cap tersebut, maka kaum homoseksual dan transgender tidak akan bisa mengajukan permohonan visa. Namun, Mendakar tidak menjelaskan bagaimana orang yang menguji hasil tes klinis itu tahu bahwa orang yang melakukan tes tersebut adalah homoseksual atau transgender.

“Pekerja asing akan menjalani tes kesehatan di klinik lokal dengan prosedur baru yang lebih ketat, termasuk untuk mengetahui orientasi seksualnya. Apabila hasil tes menunjukkan dia homoseksual atau transgender, maka tidak akan diperbolehkan untuk masuk ke semua negara Arab,”ujar Mendakar

Rencana itu akan dibahas dalam pertemuan di Oman ada 11 November nanti. Sejumlah negara Arab akan hadir dalam diskusi yang bertema Central Committee for Expatriate Labor Forces Program in the GCC’. Kuwait akan memasukkan usulan tersebut dalam pertemuan itu. (Kuwaittimes)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending