Bagikan:

Unjuk Rasa di Hong Kong Berlanjut, Polisi Ancam Gunakan Peluru Karet

Sekolah-sekolah ditutup, bank tak beroperasi, sementara para pekerja terpaksa harus menggunakan kereta bawah tanah karena para pengunjuk rasa pro-demokrasi masih menguasai pusat kota Hong Kong, Senin (29/9) pagi.

INTERNASIONAL

Senin, 29 Sep 2014 11:33 WIB

Author

Antonius Eko

Unjuk Rasa di Hong Kong Berlanjut, Polisi Ancam Gunakan Peluru Karet

hong kong, tiongkok

Sekolah-sekolah ditutup, bank tak beroperasi, sementara para pekerja terpaksa harus menggunakan kereta bawah tanah karena para pengunjuk rasa pro-demokrasi masih menguasai pusat kota Hong Kong, Senin (29/9) pagi. 


Polisi anti huru hara dengan gas air mata gagal membubarkan ribuan pengunjuk rasa yang sudah menggelar aksinya sejak akhir pekan kemarin. Mereka memutuskan menginap di lokasi unjuk rasa meski ada kabar polisi bakal menggunakan peluru karet untuk menghentikan aksi ini. 


Mereka memprotes sikap pemerintah Tiongkok yang menolak untuk menerapkan demokrasi secara penuh. Guru-guru Hong Kong sudah melakukan aksi mogok sejak kemarin. 


Aksi ini juga membuat bursa saham Hong Kong anjlok. Indeks Hang Seng menunjukkan terjadi penurunan 1,73 persen di pembukaan awal pagi ini. 


Unjuk rasa ini merupakan ujian pertama bagi Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang berkuasa tahun lalu. Pemerintah Tiongkok menerapkan sensor ketat agar berita unuk rasa tak menyebar di internet. Sementara media setempat dilarang meliput kejadian itu. 


Harian yang pro-pemerintah Tiongkok menyebut aksi ini dikendalikan oleh kekuatan asing. Sementara media di luar negeri menyamakan peristiwa ini dengan aksi unjuk rasa di Lapangan Tiananmen pada 1989. 


Para pengunjuk rasa menuding pemerintah Tiongkok melupakan janjnya untuk menerapkan pemilu bebas guna memilih walikota baru pada 2017 nanti. Tiongkok tetap ingin mengontrol para kandidat yang akan ikut pemilihan. (telegraph)



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending