Kepolisian Melbourne, Australia menembak mati seorang remaja yang diduga simpatisan kelompok militan ISIS. Remaja berusia 18 tahun itu sempat menusuk dua anggota densus anti-teror sebelum ditembak.
Abdul Numan Haider dipanggil ke kantor polisi karena dituduh mengancam Perdana Menteri Tony Abbott dan mengibarkan bendera ISIS di sebuah pusat perbelanjaan. Dia tiba di markas kepolisian di daerah Endeavour Hills, Selasa malam waktu setempat.
Tiba-tiba Haider menusuk seorang anggota polisi yang menyambutnya. Setelah itu dia melancarkan serangan serupa kearah petugas federal. Petugas itu mengalami empat tusukan di badan dan kepalanya.
Haider akhirnya tewas diterjang peluru yang ditembakkan salah satu anggota polisi itu. Kedua petugas itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Mereka mengalami luka serius, namun kondisinya stabil.
Pada 21 September lalu, ISIS merilis video berdurasi 42 menit yang meminta para pendukungnya untuk melancarkan serangan terhadap warga non-muslim Australia dan negara-negara lain.
Ancaman ini muncul setelah Australia mengirim 600 personil militer ke Timur Tengah untuk membantu Amerika Serikat memerangi ISIS. (time)