Para pemimpin dan diplomat dari 26 negara berkumpul di Paris, Prancis, Senin (15/9), guna membahas cara mengalahkan Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS).
Setelah melakukan kunjungan ke beberapa negara di Timur Tengah untuk mencari dukungan bagi koalisi internasional melawan kelompok militan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan terlibat dalam perundingan di Paris.
Gedung Putih menyatakan akan mencari aliansi yang mau mengirimkan tentaranya ke Irak. Selama ini hanya AS yang melakukan serangan udara kepada kelompok ISIS. AS sudah meminta beberapa negara Arab untuk melancarkan serangan udara serupa.
AS juga siap memberikan bantuan senjata, dan berbagai jenis pelatih militer kepada pasukan Irak.
Presiden Prancis Francois Hollande dan mitranya dari Irak Fouad Massoum akan memimpin konferensi yang diikuti 26 negara, ditambah Uni Eropa, PBB dan Liga Arab. Pertemuan ini resminya untuk mendukung pemerintahan baru di Irak.
Hollande mengatakan, tujuan dari pertemuan ini adalah dukungan politik bagi pemerintah Irak, mengkoordinasikan batuan kemanusiaan dan memerangai kelompok ISIS. Prancis juga ingin mengundang Iran, namun AS dan Arab Saudi menolaknya.
Petinggi lain yang datang ke Paris adalah Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond dan Menlu Rusia Sergei Lavrov
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron bertekad untuk memburu semua pihak yang bertanggung jawab atas kematian David Haines. Haines menjadi orang Barat ketiga yang dipenggal oleh kelompok militan.
ISIS meliris video pembunuhan Haines dan mengancam akan membunuh sandera lain asal Inggris, Alan Henning.
Australia menjadi negara terakhir yang setuju bergabung dengan pasukan koalisi. Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan negaranya akan menempatkan 600 tentaranya di Uni Emirat Arab.
Sepuluh negara Arab, termasuk Arab Saudi, juga mendukung koalisi ini. Pejabat AS mengklaim, dukungan dari berbagai negara terus berdatangan, mulai dari Eropa, Timur Tengah, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru. (theguardian)