Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengizinkan pengiriman 350 personil militer ke Irak setelah militan ISIS merilis video pemenggalan jurnalis Amerika Serikat Steven Sotloff. Meski Gedung Putih menyatakan tentara-tentara itu tak terlibat dalam peperangan, kehadiran mereka bertepatan dengan makin meningkatnya kekerasan dan sulitnya pasukan Irak memerangi kelompok militan ISIS.
Sekretaris media Pentagon John Kirby mengatakan, tindakan ini diambil atas rekomendasi dari Kementerian Pertahanan setelah mempelajari situasi di Irak. Tujuannya untuk melindungi personil dan fasilitas AS di Irak.
ISIS mengeluarkan video pemenggalan jurnalis Steven Sotloff, yang ditahan sejak Agustus 2013. Kelompok militan itu menyebut aksi ini sebagai balas dendam atas serangan udara AS.
Awal pekan lalu, ibu Sotloff meminta pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi untuk membebaskan anaknya.
Penambahan pasukan ini membuat jumlah tentara AS di Irak mencapai lebih dari 1000 orang. Mereka bertugas untuk memberikan pengawalan bagi diplomat dan penasihat militer.
Pasukan Irak, yang dibantu angkatan udara AS, mulai merebut beberapa wilayah yang dikuasai ISIS di Irak utara. Pentagon menyebut, serangan itu menghancurkan 16 kendaraan militer ISIS di dekat Bendungan Mosul. (ibtimes)
