Para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong menetapkan batas waktu hingga Rabu (1/10) kepada pemerintah untuk menjawab tuntutan reformasi. Demonstran terus menutup akses jalan-jalan utama di Hong Kong sebagai bentuk ketidakpatuhan pada penguasa setempat.
Pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh gerakan ini menyebut 1 Oktober sebagai batas akhir bagi pemimpin eksekutif Leung Chun-ying untuk memenuhi tuntutan para demonstran dan mengundurkan diri sebagai pemimpin Hong Kong.
Rabu besok diperingati sebagai hari kemerdekaan Tiongkok. Jumlah pengunjuk rasa diperkirakan akan makin banyak karena bertepatan dengan hari libur nasional. Pemerintah Hong Kong menyatakan telah membatalkan atraksi kembang api untuk merayakan hari nasional itu
Sehari setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran, jalannya aksi unjuk rasa pada Senin malam berlangsung dengan tenang. Mereka memblokir jalan-jalan di Hong Kong dalam aksi yang sudah memasuki hari keempat itu.
“Para mahasiswa berjuang bagi hak-hak untuk memilih, untuk masa depan Hong Kong. Kami tidak takut. Kami akan terus menuntut adanya reformasi,” kata Carol Chan, seorang PNS yang cuti selama dua hari untuk ikut berunjuk rasa. (nbc)