Bagikan:

Intelijen AS dan Inggris Retas Kode Enkripsi Internet

KBR68H, Washington - Dokumen-dokumen yang dibocorkan bekas analis intelijen Amerika Edward Snowden mengindikasikan, dinas mata-mata Amerika dan Inggris telah meretas kode-kode enkripsi yang dirancang untuk memberi privasi dan keamanan online.

INTERNASIONAL

Sabtu, 07 Sep 2013 08:57 WIB

Intelijen AS dan Inggris Retas Kode Enkripsi Internet

intelijen AS, retas enkripsi, internet

KBR68H, Washington - Dokumen-dokumen yang dibocorkan bekas analis intelijen Amerika Edward Snowden mengindikasikan, dinas mata-mata Amerika dan Inggris telah meretas kode-kode enkripsi yang dirancang untuk memberi privasi dan keamanan online.

Ratusan juta orang menggunakan kode-kode guna melindungi data pribadi, transaksi online, dan korespondensi email mereka. Dokumen yang diungkap Snowden menunjukkan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) dan dinas intelijen Inggris GCHQ bekerjasama melanggar jaminan perusahaan-perusahaan internet kepada pelanggan bahwa kerahasiaan komunikasi dan data pribadi mereka terjaga. 

Dokumen-dokumen itu mengungkap, kedua dinas keamanan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan internet guna membiarkan adanya kelemahan – disebut pintu belakang atau pintu jebakan - dalam piranti lunak enkripsi komersial mereka.

Menurut materi rahasia itu, kadang-kadang kerjasama berjalan sukarela, terkadang terpaksa karena adanya perintah pengadilan, dan terkadang melibatkan penggunaan komputer super maupun langkah teknis lain, termasuk pengaruh NSA terhadap standar enkripsi internasional atau permintaan pemerintah atas kunci enkripsi perusahaan-perusahaan.

Catatan-catatan rahasia itu menunjukkan, NSA menghabiskan sekitar 250 juta dolar per tahun untuk program itu. Dokumen itu juga menunjukkan dinas intelijen Inggris berusaha membuat cara-cara meretas lalu lintas informasi yang disandikan perusahaan-perusahaan besar seperti Yahoo, Google, Facebook dan Hotmail dari Microsoft.

Informasi yang dibocorkan kemungkinan menuai kecaman pendukung hak privasi.  Pejabat-pejabat pemerintah Amerika menyatakan usaha pemantauan NSA hanya untuk menghentikan terorisme. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending