Ini Percakapan Jurnalis Perempuan Mesir Sebelum Tewas

KBR68H- Habiba Ahmed Abd Elaziz, jurnalis Xpress, sebuah surat kabar yang berbasis di Uni Emirat Arab adalah salah satu dari 4 jurnalis yang tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kairo, Mesir.

Xpress adalah salah satu media yang menjadi bagian Gulf News. Dia bergabung sebagai magang di Gulf News pada 11 September 2011, lalu berlanjut menjadi jurnalis XPRESS pada 1 April 2012 setelah mendapatkan gelar Jurnalismenya dari American University of Sharjah (AUS). Sehari-hari Habiba bertugas di desk kepolisian dan hukum. 

Habiba yang merupakan pendukung Mursi saat tewas sedang tak bertugas karena sedang mengambil cuti tahunan. Dia berada di Rabaa sebagai salah satu demonstran. Sebelum meregang nyawa, dia sempat berbalas pesan dengan ibunya mengabarkan kondisi terkini yang genting akibat aksi kekerasan antara pendukung Mursi dan militer yang tengah bentrok. 

Beberapa percakapan via sms itu diantaranya:
 
Habiba: Di sini sangat dingin dan saya menggigil. Banyak massa berkerumun dan penuh kewaspadaan. Doakan kami, Ibu.
 
Ibu: Tuhan, beri kami kekuatan. 

Habiba: Saya menuju balkon, ada tank di sana

Ibu: Tuhan, aku mempercayakan suami dan anak saya Ahmed Habiba. Semoga kita tidak berduka atas salah satu dari mereka. Allah mendukung mereka dan menjaga mereka pada hari ini.
  
Namun pesan pendek itu tak dijawab oleh putrinya. Sang ibu kemudian kembali mengirimkan SMS.

"Habiba, tolong yakinkan saya. Aku sudah menghubungimu ribuan kali. Tolong, sayangku, aku sangat khawatir. Tolong kabarkan keadaanmu,"ujarnya.

Upaya ibunya untuk mendapatkan jawaban putrinya tak berhasil, karena kemudian Habiba ditemukan sudah tak bernyawa. (huffingtonpost)