Bagikan:

Artis Terinfeksi HIV, Industri Film Dewasa AS Terkena Moratorium

Tes HIV positif bisa mengakibatkan pemain film dewasa kehilangan pekerjaan dan pada saat yang sama dihadapkan pada perawatan medis yang mahal.

INTERNASIONAL

Minggu, 25 Agus 2013 12:12 WIB

Artis Terinfeksi HIV, Industri Film Dewasa AS Terkena Moratorium

industri film dewasa, porno, terinfeksi HIV

KBR68H - Industri film dewasa di AS diimbau untuk melakukan moratorium nasional produksi setelah seorang artisnya dinyatakan positif HIV.


Koalisi Kebebasan Berbicara, sebuah serikat perdagangan industri film dewasa yang bermarkas di Canoga Park, Kamis lalu (22/8) merilis pernyataan, seorang artis yang menggunakan nama layar Cameron Bay (28) telah diuji dan hasilnya positif HIV. Pernyataan itu dikeluarkan sehari sesudah hasil uji lab keluar.

Meskipun koalisi tidak menyertakan bukti bahwa Bay telah tertular virus, namun pernyataan itu seperti menyiram bensi pada perdebatan hukum yang sedang berlangsung di Los Angeles tentang wajib tidaknya aktor porno memakai kondom.

Pemilik Adult Talent Managers LA, Mark Schechter, yang mewakili Bay menyatakan kepada The Times Bay melakukan pemeriksaan kesehatan rutin pada Senin dan hasilnya meyakinkan. Bay lantas menjalani tes kedua hari Selasa dengan sampel darah baru. Hasil awal pada hari Rabu menyebut ia berpotensi positif HIV.

Koalisi Kebebasan Berbicara menambahkan, tes terpisah melalui Cutting Edge Testing dan Talent Testing Services mengonfirmasi uji sebelumnya. Bay melakukan pemeriksaan terakhir pada 27 Juli dan hasilnya negatif.

Schechter mengatakan Bay sekarang dalam kondisi "bingung" tetapi tetap bekerja sama dengan petugas medis untuk memastikan para pasangan mainnya diberitahu secepat mungkin.

"Sesulit apa pun berita ini bagi saya, saya berharap tak ada pemain lain yang tertular," kata Bay. "Saya berencana melakukan segala hal yang mungkin demi membantu para profesional medis dan sesama pemain saya. Setelah itu, rencana jangka panjang saya adalah menjaga diri dan kesehatan saya."

Tes HIV positif bisa mengakibatkan pemain film dewasa kehilangan pekerjaan dan pada saat yang sama dihadapkan pada perawatan medis yang mahal.

"Tidak ada asuransi kesehatan, tidak ada serikat buruh; sebenarnya tidak ada jaring pengaman," kata Aurora Salju, artis film dewasa yang baru saja pensiun. "Ini benar-benar buruk baginya. Orang harus benar-benar kuat menghadapi kabar seperti itu."

Para pejabat Departemen Kesehatan menegaskan badan tersebut telah diberitahu tentang hasil tes, seperti yang dipersyaratkan oleh hukum. Seorang juru bicara departemen mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Meski kami tidak dapat memastikan orang ini terinfeksi selama produksi film, kami sudah memulai penyelidikan sesuai protap."

Moratorium industri film dewasa terakhir diterbitkan pada Agustus 2012 menyusul merebaknya wabah sifilis.

Koalisi Kebebasan Berbicara mengatakan moratorium akan tetap diberlakukan sampai semua mitra seksual Bay diuji dan dinyatakan bersih.

(Los Angeles Times)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending