KBR – Serangan udara kembali dilancarkan Israel ke perbatasan Gaza di Palestina, Kamis (10/7) waktu setempat. Berdasarkan keterangan petugas medis, serangan ini memakan 14 korban tewas.
Dilansir dari Channel NewsAsia, serangan pertama dilancarkan ke sebuah kafe di kota Khan Yunis. Sekitar 6 laki-laki tewas dalam serangan ini dan 15 orang lainnya terluka.
Serangan selanjutnya dilancarkan ke kamp pengungsian Nusseirat di pusat Gaza yang menewaskan satu orang. Serangan terakhir terjadi kembali di Khan Yunnis dan menewaskan 3 perempuan dan 4 anak-anak. Total korban tewas hari Kamis ini berjumlah 14 orang.
Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menuduh Israel telah melakukan ‘genosida’ di Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, justru malah memperingatkan Palestina bahwa aksi serangan akan semakin kuat.
“Kami sudah memutuskan untuk lebih mengintensifkan serangan terhadap Hamas dan organisasi teroris di Gaza,” kata Netanyahu, dikutip The New York Times.
Pemerintah Israel sudah mendapat kecaman dan kritik dari Yordania, Uni Eropa, dan Presiden Mahmud Abbas terkait aksinya yang menyebabkan korban tewas di Gaza semakin bertambah. Sampai saat ini belum ada korban tewas dari penyerangan Hamas dengan roket ke Israel.
“Operasi penyerangan ini akan diperluas dan terus berlanjut sampai penembakkan di wilayah kita dihentikan dan suasana tenang kembali,” jelas Netanyahu.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat dengan Sekjen PBB, Ban Ki Moon, untuk membahas situasi terbaru di lapangan. Kemudian akan dilanjutkan dengan konsultasi tertutup antara 15 negara anggota dewan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
PM Israel: Kami Akan Terus Serang Gaza
KBR

INTERNASIONAL
Kamis, 10 Jul 2014 15:40 WIB


gaza, israel, palestina, perang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai