Bagikan:

Inilah Rekaman Pembicaraan Milisi Rusia Setelah MH17 Jatuh

Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur diduga ditembak jatuh oleh kelompok militan dukungan Rusia di dekat desa Chornukhine, Luhansk Oblast, sekitar 80 kilometer barat laut Donetsk.

INTERNASIONAL

Jumat, 18 Jul 2014 09:52 WIB

Author

Antonius Eko

Inilah Rekaman Pembicaraan Milisi Rusia Setelah MH17 Jatuh

mh17, malaysia

Pesawat Boeing 777-200 milik  Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur diduga ditembak jatuh oleh kelompok militan dukungan Rusia di dekat desa Chornukhine, Luhansk Oblast, sekitar 80 kilometer barat laut Donetsk. 


Temuan ini didapat dari penyadapan telepon yang dilakukan petugas intelejen Rusia dengan anggota militan. Rekaman penyadapan itu disebarluaskan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU). 


Hubungan telepon terjadi pada pukul 4.40 waktu Kiev, atau 20 menit setelah pesawat itu jatuh. Pembicaraan dilakukan Igor Bezler, petugas intelejen militer Rusia dengan komandan Republik Rakyat Donetsk. 


Igor Bezler kemudian melapor ke Vasili Geranin, seorang kolonel di bagian intelejen di markas angkatan bersenjata Federasi Rusia. 


Penyadapan kedua yang dirilis oleh pihak keamanan Ukraina menampilkan pembicaraan antara sesama anggota kelompok militan yang memakai nama sandi ‘Major’ dan ‘Greek’ setelah memeriksa tempat jatuhnya pesawat. 


“Ini 100 persen pesawat sipil,” kata Major. Dia juga mengakui tak menemukan senjata di lokasi kejadian. “Sama sekali tak ada (senjata). Hanya barang-barang sipil, obat-obatan, handuk dan kertas toilet.” 


Di bagian tiga pembicaraan, komandan milisi Nikolay Kozitsin berbicara kepada seorang anggota milisi yang menduga bahwa pesawat Malaysia Airlines membawa peralatan mata-mata, itulah sebabnya pesawat melewati daerah itu. 


Berikut cuplikan pembicaraan Igor Bezler dengan Vasili Geranin. 


Igor Bezler: Kami baru menembak jatuh pesawat di Yenakievo (Donetsk Oblast).


Vasili Geranin: Dimana pilotnya? 


IB: Belum ditemukan, masih dicari. Masih banyak asap 


VG: Kapan kejadiannya? 


IB: Sekitar 30 menit yang lalu. 


SBU berkomentar, setelah memeriksa tempat kejadian, kelompok pemberontak menyimpulkan bahwa mereka telah menembak pesawat sipil. Rekaman berikutnya terjadi 40 menit kemudian. 


Major: Anggota Chernukhin yang menembak jatuh pesawat. Mereka bermarkas di Chernukhino.


Greek: Betul, Major. 


Major: Pesawat jatuh di pertambangan Petropavlovskaya. Kami menemukan mayat warga sipil. 


Greek: Apa yang akan Anda lakukan? 


Major: Ini 100 persen pesawat sipil. 


Greek: Ada berapa banyak yang tewas? 


Major: Astaga, puing-puingnya tersebar kemana-mana. 


Greek: Apa jenis pesawatnya? 


Major: Saya belum tahu, saya belum di lokasi utama. Saya masih memeriksa lokasi dimana mayat pertama jatuh. Kami menemukan sisa-sisa kursi dan mayat. 


Greek: Apa ditemukan senjata? 


Major: Tidak ada. Semua barang sipil, obat-obatan, handuk, kertas toilet. 


Greek: Apa ada dokumen? 


Major: Kami temukan dokumen milik pelajar Indonesia, dia dari universitas Thompson. 


Berikut rekaman pembicaraan ketiga. 


Militan: Pesawat yang ditembak jatuh di wilayah Snizhne-Torez adalah pesawat sipil. Jatuh di dekat Grabove. Banyak mayat perempuan dan anak-anak. Ada tulisan Malaysia Airlines. Mengapa ada di kawasan Ukraina? 


Nikolay Kozitsin: Itu artinya pesawat mata-mata. Mereka harusnya tak terbang di wilayah ini. Di sini sedang terhadi perang. (kyivpost) 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending