Indiana Diminta Sahkan Pernikahan Lesbian Ini Karena Darurat

KBR - Pengadilan tinggi Chicago meminta Negara Bagian Indiana untuk mengakui setidaknya satu pernikahan pasangan sesama jenis Pasangan lesbian Amy Sandler dan Niki Quasney. Pengakuan itu didasarkan karena Quasney mengidap kanker ovarium.

Sandler dan Quasney telah menikah secara legal di Negara Bagian Amerika Serikat, Massachusetts tahun lalu. Hanya saja di Indiana belum masih ilegal. Sebab negara itu tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis.

Maka itu, dua perempuan itu mengajukan tuntutan hukum untuk meminta Indiana mengakui pernikahan mereka karena alasan Quasney yang mengidap sakit keras. Pasangan ini khawatir apabila pernikahan mereka tidak diakui, maka Sandler akan sulit mengurus Jaminan Sosial dan lainnya setelah kematian Quasney.

Sementara, Kejaksaan Agung Indiana belum memutuskan tuntutan itu. Dia masih berdiskusi dengan Pengadilan Tinggi setempat untuk memutuskan permintaan itu.

"Hukum perkawinan Indiana ... tidak memungkinkan adanya pengecualian untuk pengakuan pernikahan sesama jenis,” kata Pejabat Kejaksaan Agung Indiana.

Pengacara pasangan tersebut sebelumnya telah meminta Pengadilan Tinggi untuk banding dan mengakui pernikahan Sandler dan Quasney. "Sudah saatnya untuk Negara Bagian Indiana membiarkan Niki dan Amy hidup damai. Kami senang bahwa pengadilan memutuskan mendukung keluarga ini " kata pengacara Sandler dan Quasney, Paul D. Castillo. Paul juga berprofesi sebagai pengacara kelompok hak asasi gay nasional di Indiana.

Untuk diketahui, Negara bagian Indiana telah melarang warganya untuk menikah sesama jenis sejak tahun 1997. Berbagai tututan dari para pasangan sesama jenis untuk mendapat pengakuan Indana terhadap pernikahan mereka dilakukan sejak 2002.

Pada tanggal 26 November 2012, LSM setempat menerbitkan sebuah studi dari Indiana University Maurer School of Law. Studi mengatakan bahwa hukum Indiana yang tidak memperbolehkan pernikahan sesama jenis telah melanggar hak masyarakat dalam mendapatkan perlindungan dari negara.

Editor: Pebriansyah Ariefana