Bagikan:

Anak Trauma Perang di Palestina Naik 2 Kali Lipat

KBR - Berdasarkan keterangan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, tingkat Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD) pada anak-anak meningkat dua kali lipat setelah serangan pada tahun 2012. Hal ini dikarenakan sulitnya pemulihan mental pada anak di Gaza.

INTERNASIONAL

Kamis, 10 Jul 2014 12:56 WIB

Anak Trauma Perang di Palestina Naik 2 Kali Lipat

Gaza, palestina, perang

KBR - Berdasarkan keterangan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, tingkat Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD) pada anak-anak meningkat dua kali lipat setelah serangan pada tahun 2012. Hal ini dikarenakan sulitnya pemulihan mental pada anak di Gaza.

“Banyak organisasi yang belum tuntas pemulihan yang mereka lakukan terhadap anak yang terkena trauma akibat serangan terakhir, dan sekarang kita sudah mendapat serangan baru lagi,” kata Osama Damo, Manajer Senior bidang Komunikasi Save the Children seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (10/7).

Save the Children terus menyerukan kepada semua pihak untuk menyetujui gencatan senjata sehingga layanan pemulihan ini dapat segera diberikan pada anak-anak Gaza. Damo mengatakan bahwa sesi konseling akan ditawarkan untuk anak-anak setelah serangan Israel berakhir.

Sementara itu, berbagai organisasi akan bekerja sama dengan keluarga-keluarga di Gaza terkait usaha pemulihan ini. Mereka akan diajarkan bagaimana membantu anak-anak dalam mengatasi situasi traumatik. Namun bagi mereka yang tinggal di Gaza, situasi traumatik ini sudah menjadi resiko mereka tinggal di sini.

“Trauma itu merupakan istilah yang digunakan di negara Barat untuk menjelaskan keadaan ketika keadaan yang awalnya normal kemudian ada gangguan. Gangguan ini adalah trauma, tapi bagi kita orang Palestina, trauma adalah kehidupan sehari-hari,” kata Ahmed Abu Tawahinah, dokter Palestina.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending