Minuman Bersoda Pepsi Mengandung Zat yang Memicu Sakit Kanker

KBR68H - Sebuah kelompok lingkungan menemukan adanya penggunaan pewarna caramel tingkat tinggi yang mengkhawatirkan karsinogen atau zat yang menyebabkan penyakit kanker. 

Pusat kesehatan lingkungan mengatakan, Pepsi mengandung 4-methylimidazole atau biasa disebut 4-MEI dengan kadar yang berbeda di sepuluh negara. Senyawa tersebut dapat terbentuk selama proses memasak dan dapat ditemukan di sejumlah makanan.

4-MEI adalah bahan kimia yang digunakan dalam berbagai minuman ringan untuk membuat pewarna pewarna cokelat dan menurut California dapat menyebabkan kanker.

Pada bulan Maret, PepsiCo Inc dan Coca-Cola Co mengatakan, mereka akan menyesuaikan formula tersebut secara nasional. Hal ini dilakukan setelah California mengesahkan undang-undang untuk minuman yang mengandung tingkat karsinogen tertentu dengan label peringatan terhadap penyakit kanker.
Pihak Coca-Cola Co. mengatakan kepada CBSNews.com bahwa kebijakan tersebut membuat minuman ini dapat dijual di California. Perubahan ini akan berlaku di California dan tidak untuk seluruh dunia.  

Sementara itu, pengawas Pusat Kesehatan Lingkungan meminta Laboratorium Analisis Eurofins di New Orleans, Louisiana, untuk menguji Pepsi dan Coca-Cola dari California di bulan Mei dan dari seluruh negara di bulan Juni.

Dari pengujian tersebut terdapat bahan kimia dalam produk California dan tidak menemukan adanya 4-MEI pada sembilan dari sepuluh produk Coca-Cola di negara lain. Akan tetapi ditemukan adanya bahan pewarna tingkat tinggi pada Pepsi yang di produksi di luar California. Ini ditemukan pada satu dari sepuluh produk Pepsi yang memiliki antara empat hingga delapan batas keselamatan 4-MEI.

Menanggapi hal tersebut, Pepsi menunjukkan, lembaga regulator makanan utama di seluruh dunia belum menyatakan pewarna coklat aman untuk dikonsumsi. Beberapa kelompok lembaga regulator makanan , FDA dan American Beverage Association mengatakan tidak adanya kaitan yang nyata antara 4-MEI dengan masalah kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan California menambahkan pewarna ke dalam daftar karsinogen tanpa penelitian yang menunjukkan hal itu menyebabkan kanker pada manusia. Penambahan daftar tersebut hanya didasarkan atas studi tunggal pada tikus. (CBS)

Editor: Doddy Rosadi