KBR – Suasana Pemilu di Libya tercoreng oleh pembunuhan seorang aktivis perempuan terkemuka disana.
Sebelumnya, seorang laki-laki bertopeng masuk ke rumah sakit di Benghazi dan kemudian menembak seorang aktivis perempuan, Salwa Bugaighis. Laki-laki itu masuk pasca beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup. Menurut juru bicara Rumah Sakit Benghazi, Salwa Bugaighis ditembak di kepala.
Atas kejadian itu, Duta Besar AS Deborah Jones mengecamnya. Bahkan PBB turut mengecam aksi pembunuhan itu. Amnesty Internasional langsung menyerukan adanya penyelidikan.
Selain seorang aktivis perempuan, 7 tentara yang sedang mengamankan wilayah Benghazi juga tewas dan 53 orang luka-luka. Benghazi adalah tempat kelahiran pemberontakan NATO yang kemudian menggulingkan Muammar Al Gaddafi. Namun begitu, Pemilu kali ini diharapkan bisa menjadi pintu pasca kekacauan yang melanda negara itu sejak 2011. Pemilu di Libya ini dirayakan dengan kegembiraan setelah mereka bisa lepas dari rezim Al Gaddafi. Masyarakat menyebutkan bahwa mereka membayar mahal untuk proses demokrasi di negaranya, antara lain dengan nyawa sanak saudaranya yang tewas dalam upaya menumbangkan rezim Gaddafi.
Sumber: CAN/ DW
Pemilu di Libya Diwarnai Pembunuhan Aktivis Perempuan
KBR

INTERNASIONAL
Jumat, 27 Jun 2014 08:37 WIB


pemilu, libya, pembunuhan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai