Bagikan:

Jumlah Pekerja Amerika yang di-PHK Menurun

KBR68H, Washington - Jumlah pekerja Amerika yang di-PHK berkurang minggu lalu dan konsumen Amerika mengeluarkan uang lebih banyak pada bulan Mei.

INTERNASIONAL

Jumat, 14 Jun 2013 08:04 WIB

Author

Eva Mazrieva

Jumlah Pekerja Amerika yang di-PHK Menurun

pekerja amerika, di-PHK, menurun, perekonomian amerika

KBR68H, Washington - Jumlah pekerja Amerika yang di-PHK berkurang minggu lalu dan konsumen Amerika mengeluarkan uang lebih banyak pada bulan Mei.

Laporan dari Departemen Perburuhan menunjukkan angka orang yang pertama kali mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran berkurang 12.000 minggu lalu, menjadi 334.000. Permohonan yang pertama kali untuk tunjangan pengangguran adalah pengukur utama PHK dan kesehatan pasar lowongan kerja, dan menurunnya permintaan menunjukkan membaiknya keadaan.

Studi terpisah dari Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel naik 0,6 persen bulan Mei dari bulan sebelumnya. Karena permintaan konsumen menggerakkan sekitar 70 persen aktivitas ekonomi Amerika, kenaikan penjualan ritel menandakan meningkatnya aktivitas ekonomi.

Kenaikan itu mencakup meningkatnya penjualan otomotif, yang dibantu oleh berbagai upaya bank sentral Amerika untuk membiarkan suku bunga tetap rendah.

Para pejabat senior bank sentral Amerika dijadwalkan bertemu minggu depan di Washington untuk mengevaluasi ekonomi Amerika dan membahas suku bunga dan berbagai kebijakan lainnya. Sebagian besar ekonom memperkirakan bank sentral tidak akan mengubah suku bunga. Gubernur bank sentral Ben Bernanke mengatakan bank itu akan melanjutkan berbagai upaya menstimulasi ekonomi hingga angka pengangguran turun lebih jauh.

Terkait laporan Bank Dunia tersebut, ekonomi dunia tampak mulai bangun kembali dengan meredanya berbagai resiko dari negara-negara maju.

Laporan berjudul Prospek Ekonomi Global itu, yang dirilis 12 Juni, mengatakan pertumbuhan ekonomi di dunia berkembang akan tetap mantap meskipun lebih lambat dari pertumbuhannya sebelum krisis. Negara-negara berkembang kini menggeluti berbagai tantangan di dalam negeri akibat terbatasnya kapasitas di banyak negara berpenghasilan menengah. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending