Bagikan:

Emisi Karbondioksida Cina Masih yang Terbesar di Dunia

KBR68H, Washington - Laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang dirilis minggu ini menulis, Cina menghasilkan tambahan emisi terbesar pada kenaikan global yaitu 300 juta ton.

INTERNASIONAL

Jumat, 14 Jun 2013 08:13 WIB

Author

Eva Mazrieva

Emisi Karbondioksida Cina Masih yang Terbesar di Dunia

emisi karbondioksida, cina, terbesar di dunia, badan energi internasional

KBR68H, Washington - Laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang dirilis minggu ini menulis, Cina menghasilkan tambahan emisi karbondioksida terbesar pada kenaikan global yaitu 300 juta ton. Namun, itu adalah jumlah terkecil oleh Cina dalam satu dekade. Ini mencerminkan upaya mereka untuk menggunakan sumber energi alternatif dan memperbaiki efisiensi energi.

Di Amerika, pergantian dari batubara ke gas alam di banyak pembangkit listrik membantu mengurangi emisi sebesar 200 juta ton sampai ke tingkat pertengahan tahun 1990an.

Meskipun penggunaan batubara naik di beberapa negara Eropa tahun lalu karena harga murah, IEA mengatakan emisi Eropa turun sebesar 50 juta ton karena melambatnya ekonomi, pertumbuhan sektor energi alternatif dan pembatasan emisi gas oleh sektor industri.

Para ilmuwan mengatakan kenaikan rata-rata suhu global harus dibatasi dibawah dua derajat Celsius abad ini guna mengekang dampak-dampak buruk perubahan iklim. Ini bisa tercapai jika emisi global gas rumah kaca dibatasi pada sekitar 44 miliar ton sebelum 2020.

Namun IEA mengatakan data menunjukkan kenaikan suhu diperkirakan antara 3,6 hingga 5,3 derajat Celsius. Badan itu mendesak negara-negara agar segera memberlakukan empat kebijakan yang menjamin tercapainya batas minimal emisi tanpa merugikan pertumbuhan ekonomi.

Empat kebijakan itu, menurut laporan IEA, adalah memperbaiki efisiensi energi di dalam gedung, industri dan sarana transportasi; membatasi pembangunan dan penggunaan pembangkit listrik yang tidak efisien; mengurangi separuh emisi gas metan; dan secara bertahap menghapus subsidi BBM.

IEA mengatakan ke-empat kebijakan itu bisa mengurangi emisi global dari sektor energi sebesar 8 persen atau 3,1 miliar ton sebelum tahun 2020. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending