Bagikan:

Survei: Masyarakat Filipina Toleran Tapi Tidak Menerima Komunitas Gay

Sebuah hasil survei yang baru saja dirilis mengungkapkan kaum gay di Filipina terus mengalami diskriminasi.

INTERNASIONAL | BERITA

Kamis, 15 Mei 2014 19:25 WIB

Author

Vitri Angreni

Survei: Masyarakat Filipina Toleran Tapi Tidak Menerima Komunitas Gay

Sebuah hasil survei yang baru saja dirilis mengungkapkan kaum gay di Filipina terus mengalami diskriminasi. Michael Tan, penulis laporan itu mengatakan kepada AFP dari sebuah survei informal yang dilakukan pada 700 responden LGBT Filipina, ditemukan satu di 10 orang LGBT menjadi korban kekerasan dan pelecehan yang sebagian besar dilakukan di rumah oleh orangtua mereka.

Selain dalam keluarga, diskriminasi, intimidasi dan kekerasan juga terjadi di sekolah dan tempat kerja. Michael Tan mencontohkan diskriminasi di dunia kerja dimana karyawan LGBT secara rutin ditugaskan untuk jadwal kerja malam dan tidak dapat promosi karena dianggap tidak punya keluarga yang harus dinafkahi. Di bidang hukum, orang-orang transgender tidak diizinkan untuk mengubah identitas, nama asli dan jenis kelamin. Sementara anggota militer gay juga bisa diberhentikan dari tugasnya.

Sementara itu Hate Crime atau kejahatan yang terjadi karena rasa benci terhadap komunitas LGBT, masih menjadi ancaman berbahaya di Filipina. Pada semester pertama tahun 2011 saja, 28 orang dibunuh karena identitas seksual mereka menurut laporan itu.

Beberapa kota yang lebih besar di Filipina telah mengesahkan peraturan yang melarang diskriminasi terhadap LGBT. Tapi upaya untuk mengesahkan UU nasional soal ini terus ditentang Gereja Katolik yang sangat berpengaruh  di negeri itu. Filipina adalah negara Katolik dimana lebih dari 80 persen penduduknya yang berjumlah 97 juta jiwa adalah penganut Katolik. 

Survei yang didanai UNDP dan USAID ini juga dilaksanakan di Tiongkok, Kamboja, Indonesia, Thailand dan Vietnam. (lgbtweekly.com)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending