KBR - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan memerintahkan seluruh kepala daerah untuk membebaskan 223 siswi yang diculik kelompok pemberontak. Sebelumnya dua siswi berhasil melarikan diri dari penculikan kelompok Islamis dan menceritakan masih ada seratusan siswi yang disekap.
Persoalan ini kemudian memicu kemarahan global. Presiden Jonathan saat ini berada dalam tekanan setelah kelompok bersenjata yang diyakini bagian dari Boko Haram menyerbu asrama sekolah anak-anak perempuan pertengahan April lalu.
Kelompok ini kemudian memaksa mereka keluar dari asrama dengan menggunakan truk-truk. Kelambanan pemerintahan Jonathan dalam menyelesaikan kasus ini membuat gelombang protes baik dalam dan luar negeri. Juru bicara Kepresidenan Reuben Abati mengungkapkan presiden akan menjamin seratusan siswi akan dibawa kembali ke tempat yang aman. (AFP/Straitstimes)
Editor: Antonius Eko