Bagikan:

Kekeringan di California Ancam Lonjakan Pengangguran

Kekeringan yang melanda California, Amerika Serikat, diprediksi akan membuat ribuan orang menganggur dan menyebabkan kerugian hingga US$ 1,7 miliar atau senilai Rp 19.5 triliun.

INTERNASIONAL

Rabu, 21 Mei 2014 16:16 WIB

Author

Anto Sidharta

Kekeringan di California Ancam Lonjakan  Pengangguran

Kekeringan, California, Pengangguran

KBR - Kekeringan yang melanda California, Amerika Serikat, diprediksi akan membuat ribuan orang menganggur dan menyebabkan kerugian hingga US$ 1,7 miliar atau senilai Rp 19.5 triliun. 

Peneliti menyebut kekeringan di tahun ketiga di negara bagian Amerika Serikat yang paling padat penduduknya itu adalah sebagai bencana. Kondisi ini menyebabkan sebagian warga kehilangan air minum dan petani meninggalkan hampir setengah juta hektar lahan.

"Kami ingin memberikan pijakan bagi pembuat kebijakan pertanian dan air untuk memahami dampak kekeringan pada petani dan masyarakat pertanian," kata Richard Howitt, profesor emeritus ekonomi pertanian dan sumber daya di University of California.

Sebuah studi pendahuluan menyatakan, sebanyak 14.500 kerja penuh waktu dan pekerjaan musiman bisa hilang sebagai akibat dari kekeringan.  Ini karena petani tak memiliki lahan dan minimnya tanaman.

Pengamat menyatakan, ditanami di San Joaquin Valley saja, sebanyak 410 ribu hektar dibiarkan menganggur tanpa ditanami. Sebab,  para petani membutuhkan  paling tidak dua pertiga dari air yang mereka butuhkan.

Sebagai perbandingan, kekeringan pada tahun 2009 menyebabkan ‘menganggurnya’ 270 ribu lahan pertanian dan hilangnya 7.500 pekerjaan.

"Setiap orang berusaha untuk mendapatkan pegangan pada seberapa buruk itu akan terjadi, " tutur Dave Kranz, juru bicara Federasi Biro Pertanian California.

Sebagian besar petani di California mengandalkan perairan melalui irigasi daripada hujan. Namun, pasokan air dari  San Joaquin, delta Sungai Sacramento berkurang. (huffingtonpost)


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending