KBR - Pemerintah Israel menawarkan bantuan untuk mencari ratusan anak sekolah korban penculikan di Nigeria. Ratusan anak itu diculik kelompok Islam radikal Boko Haram.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah menelfon langsung Presiden Nigeria Goodluck Jonathan untuk menawarkan bantuan mencari lokasi penculikan dan memerangi kelompok penculik. AFP memberitakan, Presiden Nigeria menerima tawaran bantuan dari Israel. Bantuan itu berupa pengiriman tim dari para ahli anti teroris dari Israel.
Sementara itu Presiden Perancis Francois Hollande menyerukan kepada pemimpin-pemimpin Afrika untuk mengadakan pertemuan di Paris akhir pekan ini guna membahas isu bagaimana menangani sepak terjang Boko Haram.
Beberapa siswi berhasil melarikan diri dari para penculik. Tetapi Boko Haram masih menahan 276 siswi lainnya. Kelompok militan itu telah menghina orang tua para siswi tersebut/ mengancam untuk menjual ke-276 siswi itu ke pasar perdagangan manusia.
Sarah Lawan adalah siswi berusia 19 tahun yang berhasil melarikan diri. Ia menggambarkan kelompok bersenjata yang menculik mereka sebagai “terlalu mengerikan untuk digambarkan dengan kata-kata”. Ia mengaku sangat sedih karena banyak teman-temannya yang “tidak berani” melarikan diri. Korban lain yang berusia 16 tahun juga berhasil melarikan diri. Kata dia, sejumlah laki-laki yang menggunakan senapan serbu AK47 memerintahkannya untuk memasak makanan curian sebelum ia berhasil melarikan diri dengan dua siswi lainnya.
Boko Haram merupakan kelompok garis keras di Nigeria yang menculik ratusan anak sekolah pada 14 April lalu. Kelompok ini mengancam akan memperdagangkan anak-anak perempuan korban penculikan. Penculikan itu menimbulkan kemarahan di berbagai belahan dunia, termasuk dari pemerintah Amerika Serikat. Sampai saat ini pemerintah Indonesia belum mengeluarkan sikap resmi atas penculikan itu. (VOA, AFP)