Martin Hadfield hanya punya satu keinginan yaitu mendapat pekerjaan. Pria berusia 20 tahun itu sudah mengirimkan puluhan surat lamaran, tapi tak ada yang sukses. Meski pengangguran, Hadfield menolak bantuan sosial dari pemerintah.
Selama 12 pekan, Pria itu mengirimkan 40 surat lamaran, tapi tak ada yang merespon. Dia dianggap terlalu muda dan belum punya pengalaman. Hal inilah yang membuat membuat Hadfield mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
Sehari setelah bertemu dengan staf di kantor Jobcentre, Hadfield ditemukan tewas di kamarnya. Dia tak tahu bahwa sebuah pabrik tengah mempertimbangkan namanya untuk dipanggil.
Ayah tirinya Peter O’Gorman mengatakan, meski tak punya pekerjaan, anaknya tak pernah mengambil uang dari pemerintah. Hadfield pernah membantu ayahnya sebagai petugas parkir. Setelah itu dia mendapat pekerjaan di pekerja kebun. Namun pada April tahun lalu, Hadfield kehilangan pekerjaannya karena ada pengurangan karyawan.
Beberapa hari sebelum bertemu di Bury Jobcentre, Hadfield sempat memperbaharui CV-nya. Dia hadir dalam pertemuan itu. Namun sehari kemudian, teman sekamarnya Stuart Evans menemukan Hadfield telah tewas gantung diri. (mirror)