Teridentifikasi, Tersangka Pengirim Surat Beracun Risin untuk Senator Amerika

KBR68H - Polisi Amerika bergerak cepat memburu pelaku pengirim surat beracun yang dikirim kepada Senator Partai Republik Roger Wicker.

Kolega Roger Wicker, yakni Senator Claire McCaskill mengatakan polisi sudah mengetahui tersangka pengirim surat beracun itu. Informasi itu ia peroleh setelah mengikuti pertemuan tertutup. Menurut Claire, tersangka juga mengirim banyak surat beracun untuk anggota senator lain.

Surat untuk Senator Roger Wicker dinyatakan positif mengandung racun risin. Racun risin merupakan racun yang sangat berbahaya, lebih mematikan 6.000 kali dibandingkan racun sianida dan lebih berbahaya 12 ribu kali dibandingkan racun ular derik. Racun ini bahkan disebut-sebut tidak memiliki obat penawarnya.

Otoritas polisi menolak berkomentar soal tersangka pengirim surat beracun itu. Penyelidikan dipimpin Polisi Capitol Washington DC dan Biro Penyelidik Federal FBI.

Surat tersebut tidak langsung terkirim ke Roger Wicker, melainkan diterima fasilitas penerima surat gedung Senat Amerika yang letaknya berada di luar Washington.

Polisi menyebutkan, amplop surat itu berisi butiran-butiran warna putih. Setelah diuji awal di laboratorium ternyata butiran itu mengandung racun risin. Kini butiran-butiran kecil itu dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk dianalisa.

Ancaman surat beracun itu membuat geger gedung US Capitol yang merupakan gedung Kongres. Apalagi sebelumnya Amerika sempat dibuat panik dengan ledakan dua bom di arena lomba maraton di Boston, Massachussets. Meski begitu belum ada bukti dua kejadian ini saling berhubungan.

Surat itu berstempel pos di Memphis, Tennessee. Namun ternyata surat itu dikirim secara petak umpet melalui sejumlah tempat, termasuk Mississippi utara, termasuk lewat Tupelo, lalu ke Memphis kawasan pinggiran, sebelum kemudian diregistrasi di Memphis. Apalagi kantor pos besar Memphis juga melayani surat dari kawasan barat Tennesse dan timur Arkansas.

Pada 2001 lalu, dua senator juga menerima surat mengandung virus antraks. Saat itu lima orang tewas dan 17 orang terserang penyakit antraks. Belakangan FBI menyebut serangan itu melibbatkan seorang ilmuwan pemerintah yang kemudian bunuh diri di 2008. (Miami Herald/*)