Bagikan:

Korsel Kecewa Pyongyang Menolak Diajak Dialog

Korea Selatan menyuarakan penyesalan atas penolakan Korea Utara untuk diajak berdialog menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.

INTERNASIONAL

Senin, 15 Apr 2013 12:42 WIB

Korsel Kecewa Pyongyang Menolak Diajak Dialog

korea utara, korea selatan, nuklir

KBR68H- Korea Selatan menyuarakan penyesalan atas penolakan Korea Utara untuk diajak berdialog menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea. Untuk itu, Korea Selatan tetap meningkatkan kewaspadaan untuk uji coba rudal yang diluncurkan Pyongyang.

Presiden  Park Geun-Hye dan Kementerian Unifikasi dalam beberapa hari terakhir, membuat proposal tentatif untuk melakukan pembicaraan, dalam upaya nyata untuk mengurangi meningkatnya ketegangan militer di Semenanjung Korea. Namun, Korea Utara mengabaikan tawaran itu, dan menyebutnya sebagai tawaran "kosong" dan "trik licik" untuk menutupi kebijakan Seoul yang agresif dan konfrontatif.

"Hal ini sangat disesalkan bahwa Korea Utara menolak tawaran kami untuk dialog, yang telah dibuat  melalui banyak pertimbangan," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Kim Hyung-Seok.

"Tanggapan dari Pyongyang benar-benar tidak bisa kita pahami dan masyarakat internasional," tambahnya.

Semenanjung Korea telah dalam keadaan ketegangan militer yang meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketiga pada  Februari. Marah dengan sanksi baru PBB dan latihan bersama militer Korea Selatan-AS, Pyongyang telah menghabiskan berminggu-minggu mengeluarkan ancaman serangan rudal dan perang nuklir.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry, saat ini  tur ke Asia di Korea Selatan, Cina dan Jepang, telah mendukung pembicaraan proposal Selatan dan menunjukkan bahwa AS juga ingin kembali  berdialog.  Kerry telah memperingatkan Korea Utara bahwa peluncuran rudal merupakan "kesalahan besar".

Korea Utara, setelah melakukan peluncuran rudal dan uji coba nuklir dalam beberapa bulan terakhir, mengeluarkan serangkaian ancaman terhadap Korea Selatan dan Amerika. Ancaman itu mencakup membatalkan gencatan senjata tahun 1953 yang menghentikan Perang Korea, mengancam melancarkan serangan penangkal nuklir terhadap Amerika dan menyatakan negara dalam keadaan perang antara Korea Utara dan Selatan.Pyongyang pekan ini juga menarik 53 ribu pekerjanya dari kawasan industri Kaesong, satu-satunya usaha bersama Seoul yang tersisa. (AFP)
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending