KBR68H, Washington - Pengadilan Mesir menjatuhkan vonis 10 tahun terhadap dua polisi yang memukuli seorang demonstran hingga tewas pada 2010, yang memicu demonstrasi besar-besaran untuk menggulingkan Hosni Mubarak.
Namun beberapa kelompok HAM mengatakan penantian soal siapa yang akan diminta pertanggungjawaban atas pembunuhan Khaled Said di kota pelabuhan Iskandariah, yang mencerminkan penganiayaan yang lebih luas oleh polisi, masih belum selesai.
Foto-foto wajah Said, yang luka parah akibat pemukulan brutal, telah dipasang di internet dan menjadi sumber semangat menentang kebrutalan polisi di bawah kepemimpin Mubarak. Para aktivis menggunakan halaman Facebook mengenang Said untuk mengerakkan protes yang akhirnya menggulingkan Mubarak pada bulan Februari 2011.
Pihak berwenang Mesir sejak lama membantah bahwa Said dibunuh, karena berdasarkan beberapa laporan forensik dan pernyataan petugas. laki-laki berusia 28 tahun itu tercekik paket narkoba yang ditelannya untuk menyembunyikannya dari aparat yang mendekatinya.
Dua petugas polisi, Awad Suliman dan Mahmoud Salah, telah didakwa dan divonis hukuman tujuh tahun penjara tetapi putusan itu kemudian dibatalkan dan sidang pengadilan baru digelar.
Adik Said,Zahraa mengatakan pengadilan di Iskandariah mengukuhkan bahwa Said meninggal akibat penyiksaan bukan karena tercekik paket narkoba yang ditelannya. Zahraa mengatakan akan menuntut pejabat-pejabat yang menuduh abangnya pecandu narkoba. (VOA)
Editor: Antonius Eko