KBR68H - Mesir akan melaksanakan referendum pekan ini untuk membentuk konstitusi baru. Referendum dinilai sebagai ujian popularitas kepala militer Abdel Fattah al-Sisi sebagai calon kuat pemimpin negara setelah pengusiran Mohamad Mursi.
Pemerintah sementara yang dikuasai militer akan mengadakan referendum Selasa dan Rabu sebagai langkah memulihkan pemerintahan dalam setahun terakhir. Sisi pemimpin yang paling populer di negeri timur tengah ini, setelah ia menggulingkan Mursi Juli lalu, meskipun hal tersebut dianggap sebagai kudeta oleh ikhwanul muslimin. Sebab, Mursi memimpin Mesir seusai prosedur.
Pemerintah Mesir yang kini dikuasai militer pasca penggulingan Morsi memberlakukan undang-undang baru sejak November 2013. Salah satu isinya adalah melarang semua bentuk unjuk rasa, kecuali yang mendapat izin dari pihak kepolisian.
Ribuan orang telah ditangkap dalam sejumlah bentrokan dan kekerasan yang terjadi di Mesir, termasuk para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Morsi sendiri saat ini tengah menghadapi persidangan kasusnya atas tuduhan memerintahkan pembunuhan demonstran oposisi yang melawan dirinya ketika dia masih berkuasa. (AFP/straitstimes)
Editor: Antonius Eko