Bagikan:

Polemik Plafon Utang Amerika Serikat

KBR68H, Washington - Kongres baru Amerika dilantik hari Kamis, tetapi Kongres ini akan segera menghadapi sengketa lama mengenai utang negara yang membengkak dan, dalam beberapa pekan mendatang, undang-undang baru tentang pengawasan senjata api dan berbaga

INTERNASIONAL

Jumat, 04 Jan 2013 08:37 WIB

Author

Zulfian Bakar

utang, amerika

KBR68H, Washington - Kongres baru Amerika dilantik hari Kamis, tetapi Kongres ini akan segera menghadapi sengketa lama mengenai utang negara yang membengkak dan, dalam beberapa pekan mendatang, undang-undang baru tentang pengawasan senjata api dan berbagai proposal mengenai imigrasi yang kontroversial itu.

Para anggota Kongres meninggalkan kantor dengan percekcokan minggu ini dalam hari-hari terakhir mengenai Rancangan Undang-Undang pajak dan pengeluaran yang dipertentangkan sebelum akhirnya setuju untuk menaikkan pajak bagi keluarga-keluarga terkaya di Amerika. Kongres baru, yang ke-113 di Amerika, menghadapi perdebatan lagi untuk menaikkan plafon pinjaman $16,4 triliun, plafon utang yang sudah dicapai pemerintah awal pekan ini.

Dalam upacara itu, Wakil Presiden Joe Biden mengambil sumpah para senator baru dan yang terpilih kembali, dengan menanya mereka apakah mereka bersumpah setia kepada Konstitusi Amerika.

Pemerintah Amerika mengatakan pihaknya dapat membayar utangnya untuk selama dua bulan lagi, tetapi sesudah itu plafon utangnya perlu dinaikkan atau menghadapi keadaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya – yakni kehabisan uang tunai dan gagal bayar sebagian kewajiban finansialnya. Presiden Barack Obama, seorang Demokrat, mengatakan dia tidak akan bernegosiasi dengan Kongres tentang menaikkan plafon utang Amerika, tetapi kalangan Partai Republik mengatakan mereka bermaksud menggunakan perdebatan tentang plafon utang untuk memenangkan konsesi tajam dari Obama dalam memangkas pengeluaran pemerintah.

Kongres dan Gedung Putih juga nantinya harus memutuskan pengurangan anggaran semacam apa yang akan diberlakukan, keputusan yang mereka tangguhkan dua bulan ketika mereka berkompromi mengenai paket pajak pekan ini. (VOA)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending