Cina Blokir Situs karena Serukan Reformasi

KBR68H- Sebuah situs jurnal liberal di Cina diblokir setelah mendesak para pemimpin komunis negara itu - yang secara teratur berjanji reformasi - untuk mengikuti konstitusi.

Situs Annals of the Yellow Emperor, sebuah publikasi yang berbasis di Beijing, ditutup sehari setelah menerbitkan sebuah artikel menyatakan konstitusi Cina memaparkan peta jalan bagi perubahan politik. Langkah ini mengikuti kasus serupa di sebuah koran liberal kunci yang disensor oleh pihak berwenang.

Liberal Cina berpendapat hak yang diabadikan dalam konstitusi, termasuk kebebasan berbicara, pers dan perserikatan, tidak dihormati oleh partai Komunis yang berkuasa.

"sekitar pukul 9 pagi, situs itu ditutup," kata sebuah posting di Annals of the Yellow Emperor pada Sina Weibo, sebuah situs web yang mirip dengan Twitter.

Editor jurnal menerima pesan dari regulator internet, Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi, yang menyatakan bahwa website telah "dibatalkan".

Menurut Reporters Without Borders, Cina saat ini berada di posisi 174 dari 179 negara peringkat kebebasan pers 2011-12. Selama ini, rejim komunis China memang sangat mengekang kebebasan pers. 

Sebelumnya, Lebih dari 70 akademisi dan pengacara terkenal Cina menyerukan kepada para pemimpin Partai Komunis untuk menempuh reformasi politik.Reformasi yang dimaksud dalam petisi di antaranya adalah perlindungan terhadap kebebasan berbicara dan kebebasan bagi rakyat untuk menentukan wakil mereka tanpa campur tangan Partai Komunis.(AFP)