Bagikan:

Kemendikbud Belum Pastikan Lamanya Evaluasi Kurikulum 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menginstruksikan sekolah yang belum menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester untuk kembali ke Kurikulum 2006. Pemerintah hingga kini masih mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 itu.

BERITA

Senin, 08 Des 2014 12:01 WIB

Author

Anto Sidharta

Kemendikbud Belum Pastikan Lamanya Evaluasi Kurikulum 2013

Kemendikbud, Evaluasi Kurikulum 2013

KBR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menginstruksikan sekolah yang belum menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester untuk kembali ke Kurikulum 2006. Pemerintah hingga kini masih mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 itu. “Tidak disebutkan tenggat waktu evaluasi sampai kapan,” ujar  Juru Bicara Kemendikbud, Ibnu Hamad  dalam Sarapan Pagi KBR, Senin (8/10).

Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan Ibnu Hamad. 

Surat edaran mengenai penghentian kurikulum 2013 apakah sudah dikirimkan kepada 200 ribuan sekolah?


Jadi kami melakukannya melalui jaringan internet, kami punya sistem. Kemarin sore pukul 15 kami dapat laporan dari Sekretaris BPSDM itu sudah 6 ribuan yang sudah unduh. Juga sudah kami kirim melalui email yang bapak-bapak kepala sekolah yang sudah ada di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, red.).

Per kapan ratusan ribu sekolah itu mulai berhenti menggunakan Kurikulum 2013?


Tidak mungkin kan di tengah semester. Paling kalau mau menghentikan yang baru satu semester itu ya di semester duanya. Setahu saya adik-adik kita ada yang sedang UAS semester satu ada yang sudah hampir selesai. Tidak mungkin kalau sekarang harusnya menunggu semester berikutnya.

Di sekolah-sekolah yang kembali menerapkan kurikulum 2006 ini bagaimana untuk buku-bukunya? apakah tidak membingungkan pihak sekolah?


Ya itu mestinya menjadi perhatian kita semua ya. Termasuk juga kita minta saran dari teman-teman yang menginginkan sekali kembali ke 2006. Kalau 2013 kan masalahnya di buku, buku yang dimaksud bukan dalam hal pembelian tapi distribusi itu yang disayangkan. Pak menteri dulu juga sudah dalam bahasa saya setiap hari berteriak kepada staf Kemendikbud supaya buku ini benar-benar diawasi. Tapi kalau ke 2006 orang tua mesti membeli.

Tidak disediakan dari kementerian?


Tidak. Jadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bisa saja bahasa Indonesia bukunya berbeda dengan buku yang dipakai di Merauke. Bisa berbeda juga buku IPA atau buku biologi tergantung transaksi penerbit dengan pihak sekolah.

Berarti nanti harus membeli buku lagi kalau kembali ke kurikulum 2006?

Artinya beban orang tua yang harus menanggung, mohon maaf kalau kami katakan demikian. Dulu juga waktu KTSP diterapkan adalah buku-bukunya itu naskahnya lolos sementara pencetakan diserahkan ke penerbit. Bahkan tidak diberikan batas harga penjualan yang penting lolos naskahnya kemudian digunakan oleh penerbit.

Bagaimana ini dari kurikulum 2013 yang akan dievaluasi dan butuh waktu berapa lama?


Belum disebutkan kemarin saya juga tidak bisa menyampaikan. Mungkin juga teman-teman yang berkenan mengunduh surat edaran pak menteri di web kemendikbud beserta press release kami persilahkan, baca dengan baik. Di sana tidak disebutkan tenggat waktu evaluasi sampai kapan.

Ketika Ujian Akhir Nasional ada dua kurikulum yang digunakan. Proses penilaian bagaimana?


Soal dua kurikulum memang sedang berlangsung. Jadi kita tahu baik yang sudah menerapkan tiga semester maupun yang baru satu semester di sekolah itu, Ujian Nasional belum diambil keputusan berikutnya oleh Pak Menteri Anies Baswedan seperti apa bentuknya. Namun kalau pun mau bilang dilanjutkan terus seperti tahun lalu karena masih sama-sama menggunakan KTSP, kelas 6 SD menggunakan KTSP sama dengan kakak kelasnya tahun lalu waktu mereka UN (Ujian Nasional), kelas 3 SMP dan SMA juga masih menggunakan KTSP sama dengan kakak kelasnya tahun lalu. Seperti apa format ke depan pelaksanaan UN-nya saya juga belum bisa memprediksi karena belum diambil keputusan oleh pak menteri.

Hari ini agendanya apa di kementerian terkait kurikulum? 


Kemarin kami kan harus persiapan teknis untuk memastikan berjalan dengan baik, pemantauan, dan pendampingan.

Akan ada tim untuk evaluasi nanti?


Sebetulnya ada tim UIK (Unit Implementasi Kurikulum) yang memantau. Kemudian yang paling penting juga pak menteri secara lisan di hadapan rekan-rekan media waktu konferensi pers hari Jumat malam lalu menyatakan bahwa pencetakan dan distribusi buku kurikulum 2013 tetap jalan, kalau tiba di sekolah simpan baik-baik nanti pada waktunya akan digunakan.

Jadi masih ada opsi untuk diteruskan ya?


Kalau dari kalimat seperti itu dan dalam surat Pak Anies Baswedan itu kepada kepala sekolah dinyatakan ada kalimatnya yang berbunyi “kepada 6.221 sekolah boleh lanjut.” Tapi kalau ada di antara mereka yang merasa keberatan dalam penerapannya boleh memberitahukan kepada kementerian” artinya mengundurkan diri.  Tapi sebaliknya bagaimana kalau ada yang baru satu semester tapi merasa siap, baik didukung oleh kepala sekolahinya maupun dinas pendidikan.           

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending