Bagikan:

Dirjen Migas: Pertamina Yang Bisa Nilai Kinerja Petral

BERITA

Senin, 01 Des 2014 17:45 WIB

Author

Vitri Angreni

Dirjen Migas: Pertamina Yang Bisa Nilai Kinerja Petral

Petral

KBR - Komite Reformasi Tata Kelola Migas berencana akan mendatangani kantor Petral Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) di Singapura. Kunjungan tim yang dikepalai oleh Faisal Basri itu guna mencari informasi perihal kondisi Petral untuk dilaporkan kepada pemerintah.

Bahkan pemerintah berencana akan membubarkan Petral bila nantinya tim reformasi tata kelola migas menemukan adanya kerugian negara yang dilakukan Petral. Menurut Plt Dirjen Migas Naryanto Wagimin, untuk mengetahui bagaimana kinerja Petral harus menunggu audit yang dilakukan Pertamina sebagai induk perusahaan Petral.

Berikut wawancara Plt Dirjen Migas Naryanto Wagimin dalam Program Sarapan Pagi KBR (20/11).

Kapan Tim Reformasi Tata Kelola Migas ke Singapura?

“Mungkin Tim Reformasi Tata Kelola Migas dipimpin Pak Faisal Basri mungkin juga, saya belum dapat beritanya.”

Belum ada kepastian kapan akan berangkat?

“Belum. BPKP pernah periksa juga, nanti dua hal itu akan digabungkan kemudian dari sisi internal kita juga akan berbuat sesuatu. Sebetulnya MenPAn berkunjung ke ESDM, kemudian berbarengan tersebut menteri membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas diketuai oleh Pak Faisal Basri. Itu hasilnya belum ada, baru mulai kerja.”

Salah satunya untuk pemeriksaan Petral ya?

“Iya. Tapi sebenarnya di ESDM itu izin tidak ada masalah, masalah itu di luar.”

Sebetulnya yang dimintakan Kementerian ESDM kepada Tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan memeriksa Petral apa yang dimintakan?

“Saya belum tahu.”

Selama ini Petral apakah belum menjadi perhatian utama pemerintah?

“Tidak juga. Banyak di kementerian kita Petral tidak jadi hal yang pokok karena Petral anak perusahaan Pertamina ditugaskan untuk impor minyak.”

Apa saja yang akan dievaluasi?

“Kita belum tahu tapi empat hal. Pertama proses bisnis.” 

Proses bisnis maksudnya bagaimana?

“Proses bisnis terkait dengan Petral. Kalau normal bisnis ya tidak apa-apa.”

Selama ini apakah Petral masih kerap melaporkan ke ESDM atau pemerintah mengenai harga?

“Tidak.”

Sudah lama?


“Pengertian melaporkan itu selama punya izin niaga tapi dia berbadan hukum Singapura. Nanti minyak itu yang saya tahu bisa ke Balongan, bisa juga ke Pertamina Cilacap.”

Bisa dikatakan Petral ini tidak transparan?


“Belum tahu.”

Sudah pernah diaudit ESDM sebelumnya?

“Belum pernah karena itu anak perusahaan, internal Pertamina.”

Tapi saham mayoritas ada di Pertamina 90 persen lebih kan?

“Iya 90 persen Pertamina karena dia anak perusahaan.”

Jadi untuk bisa mengetahui kinerja Petral itu baik atau buruk bagaimana?

“Nanti internal Pertamina ya.”

Berarti nanti harapannya oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas mereka bisa mengetahui lebih jauh ya?


“Iya itu akan dilaporkan.”

Tiga bulan targetnya?


“Enam bulan tapi kalau tiga bulan sudah menemukan fine. “

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending