Sekolah bersih, sejuk, dan nyaman. Wah, siapa sih yang enggak mau bersekolah di sana. Sayang, sekolah go green belum banyak kita temui, sobat teen! Makanya, untuk menciptakan sekolah go green, pemerintah kita mau menanamkan peduli lingkungan bagi generasi muda sekarang lewat pendidikan sekolah. Dengar-dengar sih pemerintah belum lama ini memberikan penghargaan Adiwiyata bagi sekolah bersih dan peduli lingkungan. Kak Evilin Falanta menyiapkan laporannya nih buat sobat teen. Yuk simak Cerita Kita berikut ini.
KBR68H,Jakarta-”Kalau aku sih alhamdullilah udah sadar.
Sekarang udah buang sampah di tempatnya udah enggak di kolong-kolong
meja lagi, kan biasanya anak sekolah ada tuh yang buang sampah di kolong
mejanya," kata Zila pelajar SMA 86 Jakarta. Wow ini patut ditiru tuh
sobat teen. Sekolah Zila ini mewajibkan setiap muridnya membersihkan
ruang kelas sebelum pulang sekolah. "Diajarin sih kalau pulang sekolah
kita harus bersihin kolong meja, terus kalau yang punya jadwal piket
diwajibkan ngelakuin sesuai jadwal kayak hapus papan tulis sama mungutin
sampah yang dilihat kayak yang ada di ruang kelas gitu,"tambah Zila.
Di
negara kita kesadaran untuk menjaga lingkungan masih kurang banget,
sobat teen! Pemerintah sih mendorong generasi muda sekarang untuk sadar
menjaga lingkungan sekitarnya. Oleh karena kata Wakil Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Pak Musliar Kasim pada kurikulum 2013 pemerintah
memasukkan pengajaran soal pengetahuan dan sikap tentang lingkungan
hidup. "Dalam kurikulum 2013 ada tiga kompetensi yang ingin kita
tanamkan ke anak di dalam pendidikan. Kalau selama ini kompetensi yang
dimiliki anaknya sampai ke kompetensi pengetahuan saja, tidak sampai ke
kompetensi sikap dan keterampilan tapi dalam kurikulum 2013 masuk
semua. Kita tidak akan berhenti di kompetensi pengetahuan saja. Kalau
ada mata pelajaran yang tidak bisa membangun sikap kita buang saja mata
pelajaran. Maunya kita semua mata pelajaran bisa berkontribusi pada
kompetensi keterampilan dan sikap," jelas Pak Musliar Kasim.
Nah,
sobat teen sekolah di Papua yaitu SD Inpres Yotefa sudah menerapkan
pendidikan kurikuum 2013. Kepala Sekolahnya, Bu Mauri bilang dalam
kurikulum itu semua murid diajarkan kebiasaan memelihara serta
melestarikan lingkungan sekitarnya. "Integrasi mata pelajaran IPA yang
diintegrasikan ke dalam lingkungan hidup. Contohnya, kalau ada pelajaran
IPS juga mereka langsung turun karena sudah ada tempat disana khusus
mereka belajar disitu. Dan kami sudah punya jadwalnya, ada kolam renang,
ada green house, ada kompos. Nah, disitulah mereka jadikan integrasi
pemeliharaan untuk anak-anak. Guru-guru pun memberikan arahan-arahan
sehingga pada akhirnya anak sendiri pun tahu tempat sampah dimana. Jadi
mereka dengan sendirinya tahu dan tidak buang sampah sembarangan bahkan
sekarang mereka sudah bisa buat kompos sendiri."
Wah, enggak
heran deh SD Inpres Yotefa ini mendapatkan penghargaan Adiwiyata. Itu
loh sobat teen, penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang berhasil
menciptakan lingkungan bersih dan muridnya punya pengetahuan tentang
lingkungan hidup.
Menteri Lingkungan Hidup, Pak Balthasar Kambuaya
berharap pola pikir generasi muda bisa berubah melalui pendidikan
lingkungan agar di masa mendatang Indonesia bisa hidup dalam lingkungan
yang hijau. "Saya ingin 10-20 tahun lagi Indonesia dihidupi oleh
kelompok warga negara yang peduli mengenai lingkungan dan hidup dalam
ramah lingkungan. Buang ludah di jalan aja mestinya malu lakukan itu,
apalagi buang sampah. Nah, itu tugas kita untuk mempersiapkan generasi
itu, merubah mindset berpikir dan prilaku itu tidak mudah membalikan
tangan. Ini harus melalui proses yaitu lewat pendidikan,"jelas Pak
Menteri Balthasar
Nah, mulai sekarang yuk kita ubah pola pikir untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita.