KBR68H, Jakarta – Film apa yang paling ditunggu oleh pecinta film di seluruh dunia? Sebagian besar moviegoers mungkin akan menjawab The Hobbit: The Desolation of Smaug. Ini adalah lanjutan dari Hobbit: An Unexpected Journey yang meraih sukses di pasar ketika dirilis akhir tahun lalu. Sutrada Peter Jackson yang meraih sejumlah penghargaan melalui film trilogy Lord of the Rings kembali memperlihatkan kepiawaiannya dalam film ini.
Sejumlah kritikus film memberikan resopon yang positif untuk Hobbit: The Desolation of Smaug. Bahkan sekuel Hobbit ini dianggap jauh lebih baik dibandingkan dengan episode pertama. Jackson dinilai berhasil mengumpulkan kepingan yang hilang menjadi satu bagian yang sempurna pada sekuel Hobbit ini.
Awal cerita film ini ketika Bilbo Baggins (Martin Freeman), seorang hobbit yang hidupnya nyaman, tidak ambisius dan jarang bepergian jauh harus terganggu kesehariannya saat Wizard Gandalf si penyihir (Ian McKellen) dan 13 kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richards Armitage) mendatanginya. Ia diajak menempuh perjalanan berbahaya dan menegangkan untuk mengambil kembali harta karun kurcaci yang tersimpan di Lonely Mountain dan sekaligus mencari Kerajaan Dwarf Erebor yang hilang.
Bilbo beserta rombongan kurcaci harus tersesat di hutan Mirkwood dalam perjalanan menuju Lonely Mountain. Mereka hanya berputar-putar saja di tengah kepungan pohon-pohon besar yang seakan menghipnosis para hobbit. Bilbo yang lebih cerdas dibandingkan hobbit lainnya harus memutar otak untuk mencari arah timur agar dapat keluar dari hutan Mirkwood.
Berhasil mendapatkan petunjuk arah timur dengan melihat Matahari, Bilbo dan para kurcaci kemudian menghadapi kawanan spider raksasa. Thorin beserta para hobbit lainnya yang sudah terkurung dalam jerat laba-laba spider raksasa sudah siap dijadikan santapan makanan. Beruntung Bilbo memiliki cincin yang bisa membuatnya tidak terlihat oleh siapapun bila dipakai. Termasuk dari penglihatan kawanan spider tersebut. Dengan memakai cincin itu, Bilbo kemudian membantai satu persatu kawanan spider raksasa dan membebaskan hobbit lainnya dari jaring spider.
Keluar Mulut Buaya Masuk Mulut Harimau. Lepas dari bahaya spider raksasa, para hobbit harus kembali mendapatkan rintangan dari kelompok Peri dan menjadi tawanan mereka. Beruntung Bilbo yang menggunakan cincinnya tidak ikut tertangkap kawanan Peri. Dengan mengendap-endap memakai cincin, Bilbo kemudian membebaskan Thorin dan para hobbit lainnya dari tawanan kelompok Peri. Aksi pelarian dan kejar-kejaran yang kocak menggunakan tong-tong minuman mengikuti aliran sungai antara hobbit dan kelompok peri juga disisipkan dalam film ini.
Ketika sudah sampai di Lonely Mountain inilah Bilbo dan para hobbit menghadapi bahaya yang tidak kalah besar. dari lawan yang dihadapi sepanjang perjalanan. Bahkan, Thorin pimpinan hobbit sempat dibuat ciut nyalinya mendengar penjaga harta karun para hobbit yang terkubur lama di Lonely Mountain yaitu Smaug The Dragon. Naga raksasa yang siap membakar apa saja dan siapapun yang berani masuk ke Lonely Mountain dan mengambil harta yang dijaganya.
Film dirilis perdana pada tanggal 13 desember 2013 ini merupakan kisah yang diadaptasi dari novel The Hobbits karya J.R.R Tolkien. Bukunya sudah terjual jutaan copy sejak pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1937. Bahkan menjadi salah satu buku yang berpengaruh pada abad kedua puluh. Hobit: The Desolation of Smug akan membawa anda dalam sebuah petualangan para Hobbir yang jauh lebih menegangkan namun tetap menyenangkan untuk ditonton selama 2,5 jam
Editor: Doddy Rosadi