KBR68H, Jakarta – Partisipasi pemuda dalam pemilihan umum 2014 diprediksi mencapai 84 persen. Hal ini didapatkan dari berbagai riset dan temuan Perludem yang bekerjasama dengan Indocratia pada saat pendidikan pemilih di tiga provinsi (Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Papua). Untuk Medan sebelum pendidikan pemilih hanya 66% pemilih pemula menyatakan akan memilih, tetapi setelah mengikuti pendidikan pemilih jumlah ini meningkat sampai 84%.
Begitu pula di Jayapura, Papua, sebelum mengikuti public meeting terdapat 41% siswa-siswi pemilih pemula yang menjawab akan memilih, tetapi setelah pendidikan pemilih jumlah ini meningkat hingga 63% sementara di Jawa Barat peningkatan sebelum dan sesudah pendidikan pemilih sebesar yaitu 67% menjadi 71% persen.
Dari keterangan pers yang diterima KBR68H, hal ini memperlihatkan bahwa pendidikan pemilih berperan sangat besar terhadap tingkat partisipasi pemuda. Banyak dari mereka yang tertarik dan antusias dengan isu-isu pemilu. Dari hasil survei setelah pendidikan pemilih yang dilakukan Perludem 68% pemuda di Medan antusias dengan isu Pemilu, Jawa Barat (78%) meskipun jumlah ini sedikit lebih rendah di Papua (sebanyak 48%). Akan tetapi menurut survey online yang dilakukan Indocratia pengetahuan mereka terkait pemilu terutama tanggal pelaksanaan pemilu 2014 sangat rendah yakni hanya sebesar 32 persen.
Selain itu, Indocratia menemukan bahwa bahwa keterlibatan pemuda dalam mengikuti acara partai sangat rendah. Tidak hanya itu, dari 150 responden, sebanyak 53 persen menyatakan tidak mengenal calon legislatif di daerahnya masing-masing. Keterlibatan pemuda dalam mengikuti acara partai politik hanya sebesar 30 persen.
Selain itu, dari 150 orang responden, 84 persen menentukan pemimpinnya karena prestasi seorang calon tersebut. Selain prestasi, kepribadian yang jujur dan anti korupsipun mendapat suara sebanyak 60 persen. Dan sebanyak 59 persen responden tidak mempermasalahkan latar belakang apapun, baik itu suku, dan agama. Sedangkan usia yang dianggap cocok untuk memimpin adalah 41-50 tahun.
Indocratia juga memperlihatkan bahwa survey pemuda ini menghasilkan suatu kontradiksi yaitu usia yang dikehendaki oleh pemuda untuk memimpin justru bukan usia yang berasal dari kelompok ini. Lalu bagaimana pemuda bisa memimpin jika mereka sendiri menyerahkan pada kelompok yang lain. Lalu bagaimana pula nantinya aspirasi itu diperjuangkan.
Dari temuan Perludem setelah pendidikan pemilih juga terdapat fenomena menarik yaitu respon pemilih terhadap politik uang. Baik di Medan maupun di Jayapura mayoritas respon tertinggi terhadap politik uang adalah tidak menerima uang dan tidak memilih partai yang memberikan uang tersebut.Sedangkan di Jawa Barat respon tertinggi masih menerima uang tetapi tidak memilih partai.
Baik Perludem dan Indocratia percaya bahwa sebetulnya pemuda sudah antusias, tertarik, dan mau ikut Pemilu 2014 akan tetapi masih sangat sedikit infomasi yang mereka terima dari para stakeholders pemilu terutama partai politik. Oleh karena itu Perludem dan Indocratia mengimbau partai politik untuk mengintensifkan pendidikan politik di kalangan pemuda dan terutama pemilih pemula sesuai dengan fungsi partai politik dan mandat UU No. 2 Tahun 2008 Jo UU. No.2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dan juga pada PP. No.83 tahun 2011.
Perludem: 84 Persen Pemuda Akan Memilih pada Pemilu 2014
KBR68H, Jakarta

BERITA
Selasa, 10 Des 2013 21:58 WIB


perludem, pemilu, 2014
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai