KBR68H, Jakarta - Es krim Eskimomo, menjadi pendatang baru dalam jajaran es krim premium di Indonesia. Memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Twitter, Primo dan Gupta memperkenalkan es krim buatannya ini.
Berawal dari kecintaannya terhadap es krim, maka pada tahun 2010 lalu dua orang sahabat ini mulai membuat es krim sendiri. Es krim itu dinikmati bersama keluarga dan teman. Respon yang sangat positif dari keluarga dan temanlah yang membuat mereka akhirnya percaya diri untuk menjual Eskimomo sejak September 2013 lalu. Modalnya relatif sedikit, yakni kurang dari Rp. 10 juta. Apalagi harga mesin pembuat es krim sekira 4 jutaan. Namun karena dibuat dengan bahan berkualitas dan rasa yang konsisten, omzet yang mereka terima mencapai Rp. 15-20 juta per bulan. Rata-rata dalam sehari, mereka memproduksi 50 cup es krim.
Nama Eskimomo sendiri diambil agar mudah diingat. Anak kecil biasanya menyebut Es Krim dengan Es kim dan Momo karena pembuat Es Krim ini adalah Primo sendiri. Sehingga dinamakanlah Eskimomo.
Primo dan Gupta sejatinya adalah pekerja kantoran, sehingga Eskimomo dijadikan bisnis sampingan yang dikerjakan setelah pulang kantor. Membuat es krim bagi Primo gampang namun susah karena waktunya relatif sempit. Sempit karena jam kerja yang memang tinggal sedikit karena bekerja ditambah kemacetan ibu kota. Namun selain itu dalam membuat es krim ada dua tahapan, pertama membuat adonan, adonan kemudian harus diinapkan selama satu malam. Jadi kerjanya bisa dilakukan selang seling, sehari membuat es krim, sehari tidak.
Namun Eskimomo bagi Primo dan Gupta adalah wujud passion mereka. Menjual Eskimomo tak hanya untuk berbisnis, tapi membagi kecintaan mereka terhadap es krim kepada orang lain. Es Krim Momo sendiri hanya dikerjakan mereka berdua, Primo bagian masak, dan Gupta di marketing. Mereka hanya membutuhkan satu tenaga tambahan yakni seorang kurir untuk pengiriman.
Ada dua ukuran es krim Eskimono, yaitu ukuran kecil dengan harga Rp. 18 ribu dan ukuran besar seharga Rp. 60 ribu. Pemasaran dengan online bagi mereka punya keuntungan tersendiri, selain respon konsumen lebih cepat diterima, juga tak perlu menambah modal untuk tempat penjualan. Pemesan pertama adalah teman mereka kemudian terus berkembang.
Meski pemesan makin banyak, Primo dan Gupta akan menanganinya sendiri setidaknya selama enam bulan untuk menjaga kualitas Eskimomo
.
“Kami belajar dari teman-teman kami yang sudah dulu terjun di bisnis kuliner, mereka sudah wanti-wanti setidaknya enam bulan ke depan tidak mendelegasikan ke orang lain. Berdua dulu kami pegang sampai 6 bulan, untuk mejaga konsistensi “ujarnya dalam program Obrolan Ekonomi KBR68H, Jumat, (13/12).
Konsistensi yang dimaksud kualitas produk semangat dari dibuatnya Eskimomo. Kualitas terus dijaga dengan cara menggunakan bahan-bahan lokal yang berkualitas seperti susu dan buah.
Inspirasi aneka rasa Eskimomo bisa datang dari mana saja karena hobi mereka adalah encipipi makanan.
Adapun target pasar mereka adalah kaum urban di kota besar usia muda. Semua rasa mempunya penggemarnya sendiri. Mereka berharap suatu hari nanti akan dapat membuat toko kecil yang hangat dan nyaman. Toko ini diharapkan menjadi pilihan untuk mengurangi kepenatan kaum urban di kota besar. Penasaran? Silakan mampir ke www.helloeskimomo.com’
Editor: Doddy Rosadi
Membagi Kecintaan dengan Es Krim Eskimomo
KBR68H, Jakarta - Es krim Eskimomo, menjadi pendatang baru dalam jajaran es krim premium di Indonesia. Memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Twitter, Primo dan Gupta memperkenalkan es krim buatannya ini.

BERITA
Jumat, 13 Des 2013 14:45 WIB

es krim, eskimomo, bisnis online
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai