KBR68H, Jakarta – Komunitas Salihara, tempat Penyair Sitok Srengenge berkarya, mengumumkan pengunduran diri salah satu kurator dari pusat kebudayaan itu. Pengunduran Sitok menyusul kasus pelaporan mahasiswa Universitas Indonesia yang tengah hamil 7 bulan ke Mapolda Metro Jaya, Jumat, (29/11) lalu. Ia mengaku dipaksa berhubungan seks oleh Sitok.
“Komunitas Salihara sangat menghormati keputusan pelapor untuk mengadukan kasusnya kepada Kepolisian RI. Kami menyadari betapa beratnya bagi seorang perempuan untuk melaporkan apa yang oleh juru bicara kepolisian disampaikan kepada pers—pemaksaan hubungan seks, kehamilan di luar nikah, dan penelantaran—terutama di dalam konteks masyarakat yang masih didominasi oleh budaya patriarki,” ungkap Komunitas Salihara dalam siaran pers-nya di Jakarta, Selasa (3/12).
Pengurus komunitas yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Kami berharap melalui proses hukum ini tercapai jaminan perlindungan bagi korban dan rasa keadilan,” jelas keterangan pers tersebut.
Terkait kemungkinan penggunaan fasilitas komunitas terkait kasus yang diadukan ke polisi, Komunitas Salihara menyatakan tidak ada.
Komunitas Salihara: Sitok Mengundurkan Diri
Komunitas Salihara, tempat Penyair Sitok Srengenge berkarya, mengumumkan pengunduran diri salah satu kurator dari pusat kebudayaan itu. Pengunduran Sitok menyusul kasus pelaporan mahasiswa Universitas Indonesia yang tengah hamil 7 bulan ke Mapolda Metro J

BERITA
Selasa, 03 Des 2013 21:13 WIB


Komunitas Salihara, Sitok Srengenge
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai