Sobat Teen, siapa sih yang nggak pengen jadi aktor sehebat Reza Rahardian? Lewat Perannya sebagai mantan presiden kita Pak Habibie dalam Film Habibie Ainun, Kak Reza banyak terima piala sebagai pemeran pria terbaik.. Wow selamat ya Kak... Nah Kak Arin Swandari dari KBR68h berkesempatan ngobrol sama Kak Reza yang ngebocorin rahasianya dia bisa berakting bagus. Kita simak yuk!
Sebelumnya selamat dulu buat Kak Reza karena mendapat banyak penghargaan Film di tahun 2013. Kemarin baru saja Piala Maya. Trus di Film Tanda Tanya, di situ kental dengan isu toleransi dan keberagaman. Apakah sama dengan kehidupan sehari-hari?
Oh iya, ibu dan saya berbeda keyakinan, ibu saya Nashrani, saya Muslim. Dan kehidupan keluarga besar kami melambangkan toleransi yang begitu indah. Sangat toleran satu sama lain. Indah saja, ketika saya berlebaran dan keluarga saya yang muslim berlebaran. Semua yang Nashrani datang berkunjung. Kehadiran mereka sebagai salah satu wujud kebersamaan yang begitu indah. Saya rasa memang betul sekali kalau dikatakan dengan ekhidupan saya sehari-hari. Saya melihat toleransi adalah satu hal yang paling dasar yang seharusnya diajarkan oleh setiap individu ke individu lainnya atau ditularkan. Karena kalau bangsa ini kehilangan toleransinya itu bahaya sekali.
Kak Reza, di usia yang relatif muda sudah mendapatkan 3 Piala Citra. Pernah nggak membayangkan akan dapat Piala Citra sampai 3 kali?
To be honest nggak pernah sih, dulu pertama kali cita-cita saya adalah saya ingin pindah dari sinetron ke film. Jadi apapun filmnya akan saya ambil. Itu yang terwujud melalui film pertama sya which is film horor. Jadi kalau ada orang bialng jangan pernah main film seperti itu untuk mengawali sebuah karir, kalau anda punya pilihan lain yang lebih baik kenapa enggak. Tapi pada saat itu saya tidak punya pilihan lain. Pilihan hanya itu, saya ambil kesempatan itu dan ternyata saya bisa membuktikan bahwa nasib atau karir kita tidak ditentukan dari mana kita mengawali. Saya tidak pernah terbayang ada tiga Citra saat ini yang saya dapat. Karena dulu ya itu cita-cita saya mau main film. Saya ingin pindah dari televisi ke film. Kok susah banget ya. Saya casting sana casting sini kok susah ya, apa yang salah, apa yang kurang, itu membuat saya terus berpikir dan memperbaiki sampai saya mendapatkan kesempatan dan turning pointnya adalah “Perempuan Berkalung Sorban” karya Hanung Bramantyo.
Untuk mendalami sebuah peran, dalam performa yang nyaris sempurna itu gimana caranya?
Saya tidak pernah mempersulit sebuah karakter, kunci saya itu memanusiakan tokoh. Apapun perannya usaha yang pertama kali saya lakukan adalah memanusiakan tokoh. Kenapa penting memanusiakan tokoh? karena tokoh itu harus manusiawi. Saya juga memposisikan diri saya sebagai orang yang akan nonton saya sendiri nantinya. Pertama harus believable, yaitu bagaimana meyakinkan penonton, ya kita harus berbicara dengan sangat jujur. Misalnya bagaimana suasana yang mengharukan dalam sebuah film. Sejujur apa saya bisa terharu. Sejujur apa saya bisa menangis. Kalau saya kehilangan orang tua misalnya, itu yang harus saya rekam dulu, saya selami dulu kemudian saya munculkan itu.
Cerita Film seperti apa yang Kak Reza suka?
Pertama cerita yang masyarakat mampu tangkap ceritanya. Kemudian cerita yang dekat dengak kehidupan masyarakat, yang realistis lah. Seperti kalau di film saya sendiri itu “Alangkah Lucunya Negeri ini, Tanda Tanya, Tiga Hati. Sesuatu yang secara konflik pun di masyarakat kita bisa terjadi.
Aktor dan Aktris Favorit Kak Reza?
Aktris favorit saya Julia Robert dan Meryl Streep. Morgan Freeman dan Robert De Niro adalah dua aktor favorit saya.
Kalau dalam negeri?
Om Slamet Rahardjo, Tio Pakusadewo, Christine hakim dan Widiawati.