KBR68H,Jakarta- Duh, setiap hari isi berita korupsi melulu! Makin banyak aja yah koruptor di negeri kita ini. Lembaga Anti Korupsi terus berupaya memberantas perilaku ini. Kak Arin Swandari mendapat kesempatan untuk bertemu langsung sam orang nomor satu di KPK. Yup, siapa lagi kalau bukan, Om Abraham Samad. Om ganteng ini mau berbagi ilmu jujur buat sobat teen nih! Kita simak yuk
Om Abraham Samad waktu kecil pernah terpikir bakal jadi komandan di KPK enggak sih?
Tidak pernah terpikir bakal ada sebuah lembaga bernama KPK. Tapi sejak kecil saya memang sudah terpikir soal penegakan hukum. Itu saya sudah terpikir.
Apa ada dalam pikiran om Abraham waktu kecil itu?
Ya, sebenarnya saya punya pengalaman-pengalaman pribadi. Jadi, sejak kecil saya sudah ditinggalkan bapak saya, dan sejak kecil itu saya sudah diajarkan benih-benih kejujuran ya. Begini, waktu dulu saya di SD masih menggunakan kapur tulis, nah setelah pulang sekolah saya sering melihat teman-teman saya mengambil kapur tulis itu dibawa pulang ke rumahnya. Dan saya sering memperhatikan guru-guru saya malah membiarkan. Jadi, pernah suatu ketika saya ikut-ikutan ngambil. Saya masih ingat waktu itu ada lima batang yang utuh. Saya ingin pakai menggambar dan mengerjakan PR itulah tujuan saya.
Tiba di rumah saya letakan di meja, dan tiba-tiba ibu saya melihat dan suaranya agak tinggi ke saya "iIi kapur tulis dari mana?" lalu saya jawab dari sekolah, saya ambil saja tapi guru saya ada di situ. Lalu ibu saya malah tambah marah dan bilang "kamu tahu enggak apa yang kamu lakukan sekarang ini? kamu tuh mengambil barang yang bukan milik kamu tapi milik orang. Walaupun barang ini enggak berharga, ya kamu enggak boleh ambil. Jadi kamu sekarang enggak boleh pakai, kapurnya harus tetap utuh dan besok pagi kamu kembalikan ke sekolah kamu." Nah, kejadian ini terus merekam karena waktu itu saya masih umur 9-10 tahunan dan sampai sekarang.
Apakah teman kita saat ini sudah mendapatkan hal itu (pelajaran jujur)?
Ya, mudah-mudahan. Oleh karena itulah KPK peduli terhadap itu. Jadi, kita ingin membangun integritas itu lewat pendidikan. Mulai dari pendidikan usia dini yaitu play grup kita sudah melakukan pendidikan anti korupsi seperti dongeng-dongeng anti korupsi.
Lalu kalau om di rumah seperti apa menanamkan anti korupsi pada anak-anak Om?
Ya, saya juga menanamkan hal-hal seperti itu pada anak-anak saya. Pertama itu nilai kejujuran lalu tanggung jawab. Oleh karena itulah, jangan sekali-sekali kita memperlihatkan kebohongan walaupun itu dilakukan untuk maksud baik. Misalnya, begini kita ini lagi enggak mau menjumpai seseorang tamu kita, lalu bilang ke anak kita " bilang aja papa lagi keluar". Nah, inilah menurut saya enggak boleh. Jadi, hal-hal dari yang kecil saja menurut saya bisa dimulai.
Pesan apa yang ingin om sampaikan buat sobat teen di rumah?
Ya, anak-anak didikku yang sekarang, mereka adalah generasi yang pada suatu waktu akan menerima tongkat estafet yang bakal menggantikan om Abraham suatu hari nanti. Ada yang bakal jadi ketua KPK, ada yang akan jadi presiden ya macam-macamlah. Oleh karena itu, kalau kita ingin melihat negeri kita Indonesia bukan lagi menjadi negara yang terlalu banyak korupsinya, maka harus mulai hidup jujur, bertanggung jawab, punya integritas yang kokoh, kemudian menghindari perilaku-perilaku yang berlebih-lebihan atau serakah. Kita harus hidup sederhana saja.