Ahmet Muhsin Tuzer mengaku tengah diselidiki oleh Diyanet, badan negara yang bertugas mengawasi masjid di negara itu. Seorang pejabat dari Diyane, yang mengontrol sekitar 80.000 masjid di seluruh Turki, mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan hasilnya bisa diketahui dalam beberapa minggu .
"Saya sedang menunggu hasil investigasi tapi apapun yang terjadi saya tetap akan bermusik,"kata Tuzer dalam sebuah wawancara telepon dari Pinarkoy, sebuah komunitas kecil dekat resor pantai Mediterania.
Diyanet akan memutuskan apakah musik yang digeluti Tuzer selaras dengan Islam dan apakah pekerjaannya sebagai musisi tidak memunculkan konflik dalam perannya sebagai imam, sebuah pos yang didanai pemerintah. Tuzer menegaskan dia ingin mengenalkan toleransi dan kasih Allah yang telah terkikis belakangan ini lewat musik.
"Saya ingin menunjukkan bahwa Anda dapat menjadi seorang Muslim , mendengarkan musik rock dan menjadi modern pada saat yang sama,"desak pria berusia 42 tahun ini.
Tuzer juga menyoroti pro dan kontra yang sedang berlangsung dalam masyarakat Turki antara konservatisme agama yang dianut oleh pemerintah dan tradisi sekuler republik modern.
Pemerintahan Islam berakar dari Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan , yang berkuasa selama 11 tahun, telah lama menyerukan orang-orang muda dari Turki untuk menjadi lebih saleh dan menghormati nilai-nilai Islam. Erdogan memicu kontroversi bulan lalu terkait kebijakan larangan akomodasi campuran untuk mahasiswa dan telah membuat marah sekularis dengan tindakan keras terhadap penjualan alkohol dan iklan.
Tuzer menyulut kontroversi bulan Agustus ketika bersama band-nya Firock untuk pertama kalinya menggelar sebuah festival lokal di kota kelahirannya yang dikerumuni ratusan penonton.
Tuzer mengatakan ia berasal dari keluarga yang sangat religius dan spiritual dan bahwa kakeknya juga adalah seorang imam .
"Saya memberitakan nama Allah dan tidak ada yang bisa mengkritik saya untuk itu. Jika Anda melakukan sesuatu dalam nama Tuhan, maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,"tambah dia.
Sebagai imam yang dekat dengan kehidupan modern, Tuzer juga aktif di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Tuzer dan bandnya juga telah meluncurkan klip video Mevlaya Gel ( Datanglah kepada Allah ) lewat Youtube.
Tuzer sebelumnya membuat marah otoritas keagamaan di Turki pada tahun 1997 ketika menikahi seorang turis asing yang Kristen, namun kemudian masuk Islam. (Al Arabiya)