KBR68H- Sikap intoleransi makin menyubur di Indonesia. Tapi perlawanan atas tindakan itu tetap didengungkan tanpa henti. Melalui mekanisme yang berbeda Forum Muda Universitas Paramadina Jakarta menunjukan ekspresi penolakan sikap Intoleransi, yakni melalui Sayembara Penulisan Ahmad Wahib Award.
Menurut Ketua Panitia Husni Mubarok, kegiatan ini memupuk pemahaman kaum muda tetang cara berislamnya seorang Ahmad Wahib. Wahib merupakan satu dari sekian tokoh islam yang menolak kekerasan. Bahkan dalam catatan hariannya Wahib menegaskan Islam itu benci kekerasan.
Husni Mubarok menyebutkan dari seorang Ahmad Wahib bisa dikutip cara dia menterjemahkan Islam dan menjalani Islam sesuai yang dimaui Tuhan.
“Dalam catatan hariannya Wahib menguraikan pertanyaan tentang Islam yg sesuai maunya Tuhan” tegas Husni.
Ahmad Wahib pun menularkan ide dan gagasan tentang pluralisme, kebebasan beragama dan perdamaian. Catatan Wahib dapat disimak dibukunya catatan harinnya berjudul Pergolakan Pemikiran Islam. Gagasan-gagasan bekas wartawan Majaalh Tempo itu sempat mengundang polemik di kalangan pemikir Islam di tanah air pada dekade 70-an.
Pemikiran Ahmad Wahib Hingga Membenci FPI
Muhammad Hafiz merupakan salah seorang pemenang Sayembara Ahmad Wahib Award. Ia terpilih dalam kategori penulis Blog. Kata dia, motivasi utama menuangkan pemikran Ahmad Wahib di Blog tidak lain untuk membendung pemahaman dangkal sekelompok orang tentang Islam. Terutama bagi mereka yang gunakan Islam untuk kekerasan.
“Saya termasuk orang yg kecewa dengan pemahaman Islam belakangan. Banyak orang mengaku Islam tapi menyebarkan kebencian”ujarnya.
“Di blog itu saya tulis, bagaimana penolakan kelompok pelaku kekerasan. Misalnya Front Pembela Islam ( FPI)” tambahnya.
Tak jarang dia pun berdebat panjang dengan sejumlah penanggap tulisannya di blog tersebut. Seperti perdebatan tentang cara pergaulan umat muslin dengan non muslim.
Namun Hafiz tetap menggaris bawahi betap bentuk pemahaman Islam yang dicari Ahmad Wahib jauh berbeda dengan Tokoh-tokoh Islam lainnya. Hal ini terlihat dari butiran tulis Ahmad Wahib. Tulisnya suatu kali: “Aku belum tahu apakah Islam itu sebenarnya. Aku baru tahu Islam menurut Hamka, Islam menurut Natsir, … Dan terus terang Aku tidak puas. Yang kucari belum ketemu, yaitu Islam menurut Allah, pembuatnya. Bagaimana? Langsung studi al-Quran dan sunnah, akan kucoba. Tapi orang-orang lain pun akan menganggap bahwa yang kudapat itu Islam menurt aku sendiri. Tapi biar, yang penting adalah keyakinan dalam akal sehatku yang kupahami itu Islam menurut Allah. Aku harus yakin itu. Terus menerus didekati.”
Ahmad Wahib sendiri wafat diusia muda dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di bilangan Pasar Senin, Jakarta.
Tapi terlepas dari semua materi di blog dan perlombaan yang diadakan. Bagi Hafiz yang pernah mengecap pendidikan pesantren, catatan harian Ahmad Wahib sangat memberikan semangat perdamaian. Ahmad Wahib tidak menelorkan pemikirannya bagai seorang Nur Kholis Madjid tapi ia cukup menuliskannya dalam catatan harian. Diantara butiran tulisannya menjelaskan bagaimana ia rindu perdamaian dan benci kekerasan. Hal paling utama ia tidak pernah jenuh untuk mencari kebenaran ajaran Islam itu sendiri.
Intoleransi Harus Terus Dilawan
Sikap intoleransi di negeri ini dinilai Hafiz seakan dibiarkan berkembang. Hafiz meyaikini ada kelompok-kelompok yang sengaja menyulut kebencian dan membiarkan sikap itu terus ada. Tapi ia tetap akan teguh mengkampanyekan anti intoleransi melalui tulisan di blognya.
Sementara menurut Husni Mubarok, Sayembara Ahmad Wahib Award tahun ini dinilai cukup sukses. Acara serupa akan digelar dua tahun mendatang. Rencananya, media yang akan dilibatkan akan diperbanyak. Segmen pesertanya akan lebih mengarah ke kaum muda. Tujuannya, agar pemuda tanpa henti menyuarakan perdamaian dan tetap saling menghargai perbedaan yang ada.
“Dua tahun lagi, kita gelar sayembara serupa. Misi tetap kampanye tolak intoleransi,” tutup Husni.
Yang Muda Yang Benci Intoleransi
Sikap intoleransi makin menyubur di Indonesia. Tapi perlawanan atas tindakan itu tetap didengungkan tanpa henti.

BERITA
Senin, 24 Des 2012 13:59 WIB


intoleransi, ahmad wahib
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai