KBR68H, Jakarta - Will Montgomerry (Nicholas Cage) merupakan perampok bank yang ulung. Tidak heran apabila Detektif Tim Harlend (Danny Huston) terobsesi untuk menangkapnya. Suatu malam, tepatnya dinihari, Tim dan anak buahnya sudah memasang perangkap untuk menangkap Will dan komplotannya yang akan merampok lagi sebuah bank.
Rencana sudah diatur dengan matang. Semua personil sudah ditempatkan pada posisinya masing-masing. Will dan teman-temannya tidak tahu bahwa lokasi bank yang akan mereka rampok sudah dikepung oleh polisi. Ketika Will dan Vincent (Josh Lucas) sudah masuk ke toko mainan – yang lokasinya persis di sebelah bank yang akan dirampok – Tim tidak langsung menginstruksikan anak buahnya untuk langsung menyergap Will dan komplotannya. Entah kenapa, dia merasa ada yang janggal dalam misi penangkapan kali ini.
Sebagai perampok yang ulung, jebakan kali ini terlalu mudah dan bukan tipikal Will dkk untuk bisa masuk perangkap polisi dengan gampang. Setelah mendengar ada suara ledakan dari toko mainan – yang artinya Will dkk sudah menjebol dinding untuk masuk ke bank yang akan dirampok – barulah Tim memerintahkan seluruh anak buahnya untuk masuk dan menangkap basah komplotan perampok ulung itu.
Ternyata insting Tim benar. Lokasi yang sudah diintai sejak malam tidak tepat, alias selisih satu blok dari lokasi sebenarnya. Singkat cerita, Will dan Lucas sukses menggondol uang USD 10 juta. Namun, masalah muncul ketika mereka hendak keluar dari pintu belakang bank. Ada seorang gelandangan yang melihat aksi mereka. Prinsip Will dan komplotannya, tidak boleh ada saksi dalam setiap aksi perampokan yang mereka lakukan. Lucas memutuskan untuk menembak gelandangan tersebut.
Dua orang perampok tersebut terlibat perang mulut yang berujung dengan meletusnya senjata yang dipegang Lucas dan mengenai kakinya sendiri. Will memapah Lucas yang terluka ke mobil van yang sudah menunggu di depan gang. Namun, dia harus kembali lagi ke ujung lorong untuk mengambil uang 10 juta dolar yang tertinggal. Karena keheningan malam sudah pecah oleh suara sirine mobil polisi, Hoyt (M.C Gainney) memutuskan untuk meninggalkan Will, meski hal itu sempat diprotes Riley (Malin Akerman), satu-satunya perempuan dalam komplotan perampok itu.
Will akhirnya tertangkap dan dia dipenjara selama 8 tahun. Hukumannya ringan karena Will ditangkap tanpa barang bukti uang curian sebesar USD 10 juta. Ketika masa hukumannya sudah selesai, Will dijemput Detektif Tim, yang masih penasaran untuk mendapatkan uang curian USD 10 juta tersebut sebagai barang bukti. Lokasi pertama yang dikunjungi tim adalah rumah bekas istrinya untuk menemui, Allison (Sami Gayle). Setelah itu, Will menemui Riley yang sudah bekerja sebagai waitres di bar milik kepolisian setempat. Dia juga mendapatkan kepastian tentang Lucas, yang meninggal setelah terlibat utang dalam jumlah besar kepada rentenir.
Namun, informasi yang diterima Riley dan juga Detektif Tim tentang kematian Lucas ternyata salah. Setelah kehilangan satu kakinya, Lucas bekerja sebagai seorang supir taksi. Dia sudah menyusun rencana untuk mendapatkan kembali uang USD 10 juta yang dipikirannya masih disimpan Will. Caranya, dengan menyekap Allison di bagasi taksinya. Lucas mengancam akan membunuh Allison apabila Will tidak memberinya uang tebusan USD 10 juta.
Will melaporkan penculikan anaknya ini kepada Detektif Tim, yang ternyata sama sekali tida percaya. Tim beranggapan Will mengada-ada dan laporan tentang penculikan anaknya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian polisi agar dia bisa mengambil uang USD 10 juta yang dirampoknya 8 tahun lalu. Padahal, Will sudah membakar seluruh uang tersebut sebelum ditangkap polisi agar hukumannya ringan.
Lucas hanya memberi waktu 12 jam kepada Will untuk mendapatkan USD 10 juta. Satu-satunya cara adalah kembali merampok bank di siang bolong. Dengan setengah memelas, Will meminta Riley untuk membantunya merampok bank yang 8 tahun lalu juga dia kuras habis. Mampukah duet Will dan Riley merampok bank di siang bolong?
Stolen merupakan karya sutradara Simon West yang juga melahirkan film action “The Expandables 2”. Ini juga merupakan kerjasama kedua West dengan Nicholas Cage setelah Con Air (1997). Namun, apabila Con Air sukses secara komersial, Stolen justru gagal di pasar. Film dengan biaya USD 35 juta ini hanya meraup SD 350.000 di Amerika dan hanya ditayangkan di bioskop selama dua minggu. Alur cerita yang lemah dan mudah diprediksi merupakan kelemahan utama film ini.
Film dengan cerita perampokan bank sudah banyak dibuat oleh Hollywood antara lain “The Entrapment” hingga “Heist”. Namun “Stolen” gagal menghadirkan ketegangan seperti film dengan tema perampokan sebelumnya.
Kehadiran Nicholas Cage yang pernah meraih Oscar dan juga Golden Globe tidak bisa membuat film ini menjadi menarik. Bahkan, bisa dibilang, “Stolen” merupakan film terburuk Cage di sepanjang karirnya sejak awal 1980-an. "Stolen" diputar dalam pertunjukan midnight show, besok.
Stolen: Aksi Pencurian di Siang Bolong
KBR68H, Jakarta - Will Montgomerry (Nicholas Cage) merupakan perampok bank yang ulung.

BERITA
Kamis, 13 Des 2012 15:55 WIB


stolen, nicholas cage
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai