Bagikan:

It's A Girl: Film Dokumenter tentang Pembantaian Gender

KBR68H, Washington - PBB menyatakan dunia kehilangan sampai 200 juta anak perempuan dalam apa yang disebut

BERITA

Selasa, 18 Des 2012 17:34 WIB

It's A Girl: Film Dokumenter tentang Pembantaian Gender

pembantaian gender

KBR68H, Washington - PBB menyatakan dunia kehilangan sampai 200 juta anak perempuan dalam apa yang disebut “gendersida,” meminjam istilah genosida. Sebuah film dokumenter baru berjudul “It’s A Girl” menyorot praktek pembunuhan masal satu jenis kelamin tertentu itu.

Film yang disutradarai Evan Grae Davis ini berisi ulasan para pakar, baik dari kalangan akar rumput maupun kalangan akademis tentang pembantaian gender secara sistematis.

Fakta-fakta yang ada sangat mengejutkan. Di banyak wilayah India, anak laki-laki dianggap sumber kekuatan, berkat, kekayaan dan garis keturunan keluarga.
Anak perempuan ditolak umumnya karena alasan kemiskinan, dan bagi banyak orang, karena sulitnya memenuhi mahar ketika anak perempuan siap menikah.

Di Cina, kebijakan satu anak ditetapkan pada tahun 1979 untuk menanggulangi populasi yang berlebihan. Keluarga di pedesaan boleh memiliki dua anak bila anak pertama adalah perempuan. Mereka boleh mencoba lagi untuk mendapatkan anak laki-laki. Tapi acap kali terjadi aborsi paksa atau sterilisasi jika mereka didapati melanggar peraturan keluarga berencana itu.

Tujuan utama Davis ketika membuat filem dokumenter “It’s A Girl” adalah untuk menarik lebih banyak perhatian pada isu ”gendercide” ini.  Kata Davis, isu pembantaian gender ini sudah lama diketahui dan umumnya orang menganggap masalah ini tidak mungkin lebih buruk dari jaman dulu.

Tapi pada kenyataannya, dengan teknologi medis yang canggih sekarang ini seperti ultrasound dan kemampuan untuk mengetahui jenis kelamin janin, jumlah aborsi janin perempuan meningkat dengan tajam sementara media kurang begitu perduli karena para pemimpin dunia tampaknya sensitif terhadap  budaya yang sudah berakar di Tiongkok dan India.

Tapi menurut Davis, keyakinan bahwa anak laki-laki lebih berharga daripada anak perempuan  itu dapat diubah dengan bantuan pihak berwenang setempat dan tekanan komunitas internasional.

“It’s A Girl” sudah mendapat pengakuan dunia dan beberapa waktu lalu telah ditayangkan di hadapan parlemen Inggris dan Uni Eropa, dan awal tahun depan di Kongres Amerika.  (VOA)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending