Bagikan:

Back to 1942: Kisah Kemarau Terparah di Provinsi Henan

KBR68H, Washington - Film yang baru saja dirilis di China yang berfokus pada bencana kelaparan yang melanda negara itu sebelum Partai Komunis berkuasa telah memicu diskusi online tentang tragedi yang lebih baru dan lebih mengenaskan.

BERITA

Selasa, 18 Des 2012 17:33 WIB

Back to 1942: Kisah Kemarau Terparah di Provinsi Henan

kemarau, henan

KBR68H, Washington - Film yang baru saja dirilis di China yang berfokus pada bencana kelaparan yang melanda negara itu sebelum Partai Komunis berkuasa telah memicu diskusi online tentang tragedi yang lebih baru dan lebih mengenaskan. 

"Back to 1942", adalah film bernuansa suram karya sutradara China Feng Xiaogang, bercerita tentang kemarau terparah di provinsi Henan yang terjadi pada masa Perang Dunia Kedua, saat tentara Jepang hampir menaklukkan China tengah.

Film ini mengikuti perjalanan jutaan penduduk Henan yang putus harapan saat meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat bernaung dan makanan.

Meski film ini berfokus pada bagaimana pengungsi Henan ditelantarkan oleh pemerintah Nasionalis Chiang Kai-shek dan dikhianati oleh pejabat setempat yang korup, perbincangan di internet  malah banyak membicarakan bencana kelaparan yang lain, yang terjadi ketika Mao Zedong berkuasa.

Murong Xuecun, penulis populer dan blogger aktif di China mengatakan
“Kita semua tahu bahwa bencana kelaparan 1942 bukanlah yang paling parah. Yang paling aprah adalah tahun 1959-1962, tapi saya sangat paham mengapa Feng Xiaogang tidak memotret bencana kelaparan tahun 60-an.”

Kata Murong, kalau bencana kelaparan besar itu dijadikan latar belakang filem Feng, filem itu tidak akan lolos sensor. “Saya yakin,” tambahnya “Kalau ada iklim kebebasan dan keterbukaan, dia pasti memilih untuk membuat filem tentang peristiwa  1959-1962.”
Untuk mengejar ketinggalan dari negara-negara maju di dunia, pada tahun 50-an Mao Zedong melansir program “The Great Leap Forward” atau “Lompatan Jauh Ke Depan,” yang menjadikan tanah milik bersama dan mengalihkan tenaga kerja pertanian ke bidang industri.

Hasilnya menjadi bencana bagi ratusan juta orang di pedesaan, yang harus menyerahkan gandum mereka yang jumlahnya sedikit kepada penduduk kota. Kelaparan, yang di China dijelaskan sebagai bencana yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk "kesalahan politik," diperkirakan menewaskan 36 juta orang.
 
Namun Mao masih dihormati sebagai bapak pendiri China modern sehingga bencana kelaparan itu tetap tabu untuk dibahas dalam buku-buku sejarah modern, apalagi dalam film.

Sensor pemerintah telah membungkamkan upaya untuk melakukan debat umum mengenai masa sulit dalam sejarah China itu, tapi di dunia maya, dimana orang lebih berani berpendapat tentang negara mereka, banyak orang membicarakan bencana kelaparan akibat kebijakan ekonomi Mao Zedong itu. (VOA)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending